NUSANTARA
Puluhan Rohingya Kabur Bertahap dari Kamp Pengungsian Aceh Timur
Diduga, para imigran Rohingya kabur dari pengungsian pada malam hari.
AUTHOR / Erwin Jalaludin
-
EDITOR / Sindu

KBR, Aceh Timur– Puluhan imigran Rohingya kabur dari Kamp Pengungsian Lapangan Bola Kaki Seuneubok Rawang, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Mereka kabur secara bertahap dalam sepekan terakhir.
Juru bicara Pemkab Aceh Utara, Muntasir Ramli mengatakan, sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan imigrasi terkait kaburnya 20 imigran tersebut. Diduga, para imigran Rohingya kabur dari pengungsian pada malam hari.
"Sudah banyak yang kabur, itu larinya biasanya dari belakang. Jadi, petugas kita, kita tempatkan di depan mungkin ada lihat waktu kita lengah kemudian terus kabur begitu. Saya dapat informasi di lapangan memang target mereka (Rohingnya-red) ke Malaysia," kata Muntasir kepada KBR, Rabu, (22/1/2025).
Muntasir menjelaskan, para imigran yang kabur bagian dari 264 orang Rohingya yang tiba di Kuala Seumilang, Desa Alue Bu, Kecamatan Peureulak Barat, Senin, 6 Januari lalu.
Berdasarkan data terkini, masih ada 379 imigran Rohingya yang masih berada di Kamp Pengungsian Aceh Timur. Sebelumnya, terdapat 610 orang imigran Rohingya yang mendarat di Aceh Timur. Warga negara asing tersebut tiba sejak 2024 sampai awal Januari 2025.
Baca juga:
Rohingya tergolong etnis minoritas paling tertinda di dunia saat ini. Mereka terlibat sengketa dengan pemerintah Myanmar selama beberapa dekade, sehingga terpaksa lari menjadi pengungsi.
Mengutip Tirto.id, pada 1800-an di masa kekuasaan Inggris, orang Bangladesh dan India yang dibawa ke Myanmar, membuat komunitas Muslim makin besar. Situasi itu membuat warga lokal Myanmar merasa cemburu, dan jadi salah satu akar masalah selama ratusan tahun.
Rohingya mengungsi pertama kali menuju Bangladesh pada 1978. Lalu, pada 1990-an, ada sekitar 200 ribuan warga Rohingya kabur dari Rakhine, Myanmar, karena konflik.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!