NUSANTARA
Puluhan Kakek Nenek di Kota Cirebon Lulus Sekolah Lansia
“Sekarang sekolah lansia memasuki tahap kedua. Tahap kedua ini baru dalam proses rekrutmen,"

KBR, Cirebon- Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat sukses melaksanakan program Sekolah Lansia. Tahap pertama diluncurkan, sekolah lansia yang berbasis di Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti ini diikuti oleh 90 orang. Sebanyak 65 lansia diantaranya telah diwisuda dengan gelar setara strata 1 yakni Sarjana Sekolah Lansia.
Kelurahan Kecapi menjadi pilot projek dari program Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dari delapan daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat. Syarat utama untuk masuk sekolah ini adalah lansia minimal usia 60 tahun.
Lurah Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Wawan Gunawan mengatakan, lansia yang mengikuti program ini, wajib mengikuti pembelajaran sebanyak 10 kali pertemuan dalam satu tahun. Pembelajaran dengan materi seperti kesehatan, games, kemandirian, pertolongan pertama pada lansia, materi luar ruangan dan lainnya digelar satu kali setiap bulannya. Lansia yang dinyatakan lulus akan diwisuda dengan gelar S1 Sarjana Sekolah Lansia.
“Sekarang sekolah lansia memasuki tahap kedua. Tahap kedua ini baru dalam proses rekrutmen, pelaksanaan sekolah lansia tahap dua akan diadakan setelah lebaran nanti, dibuka kelas S1 dan S2,” katanya, Selasa (18/03/2025).
Baca juga:
- Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas Jakarta Dibatasi 30 Orang Tiap Hari
- Hari Perempuan Internasional, Perhatikan Nasib Buruh Gendong
Lurah Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Wawan Gunawan melanjutkan, sekolah lansia merupakan salah satu program untuk memberdayakan para lansia agar lebih mandiri, produktif dan yang paling penting tidak merasa kesepian.
“Sekolah lansia akan mengajak pesertanya untuk berkegiatan agar lebih mandiri dan produktif di usia senja. Memasuki usia ini, para lansia tidak merasa kesepian karena secara langsung mereka diajak berinteraksi, berkomunikasi, dan berkreasi. Tempat belajarnya di Baperkam,” imbuhnya.
Ia menambahkan, lansia yang lulus di tahap pertama akan menjadi mentor di kelas berikutnya. Sehingga, program ini terus berkelanjutan dan tidak bergantung pada pengajar yang didatangkan dari luar kota.
“Lansia yang lulus S1 tahap pertama, akan menjadi pengajar atau mentor di sekolah lansia tahap kedua. Karena tahap pertama, kami mendatangkan dosen pengajar dari Bandung dan dari dinas,” pungkasnya.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!