NASIONAL

Pemerintah Siapkan Puluhan Ribu Rumah Subsidi untuk Guru, Nakes dan Migran

"Bayangkan guru-guru masih banyak sekali dari data yang kami terima yang belum punya rumah. Harusnya politik negara, politik anggaran negara, itu ada keberpihakannya "

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Rony Sitanggang

Google News
rumah
Pekerja tengah membangun rumah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Desa Lapang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Jumat (15/11/2024). (FOTO: ANTARA/Syifa Yulinnas)

KBR, Jakarta- Pemerintah menyebut sebanyak 20.000 unit rumah subsidi disiapkan khusus bagi tenaga pendidik, sebagai bentuk apresiasi negara terhadap peran guru dalam membangun bangsa. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Kata dia, guru kini mendapat prioritas dalam program perumahan subsidi pemerintah.

“Dan kalau dari kategori MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), guru masih ada di dalam kategori MBR itu. Bayangkan guru-guru masih banyak sekali dari data yang kami terima yang belum punya rumah. Harusnya politik negara, politik anggaran negara, itu ada keberpihakannya kepada guru-guru ini. Di situlah baru diukur apakah sebuah negara itu juga menghargai gurunya, menghargai pendidikan,” ujarnya dalam peluncuran program rumah untuk guru Indonesia, Selasa (25/3/2025).

Menurut Menteri PKP, Maruarar Sirait, banyak guru di Indonesia yang hingga kini belum memiliki rumah sendiri. Karena itu, pemerintah ingin memastikan mereka bisa mendapatkan hunian yang layak dengan harga terjangkau.

Maruarar menegaskan bahwa kebijakan perumahan tidak boleh hanya menguntungkan investor, tetapi juga harus berpihak kepada tenaga pendidik.

Agar tepat sasaran, pemerintah menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan data penerima akurat. Maruarar menegaskan bahwa rumah subsidi ini tidak boleh jatuh ke tangan mereka yang sudah mampu.

Selain memastikan penerima yang tepat, kualitas rumah subsidi juga menjadi perhatian utama. 

Baca juga:

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengatakan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan TAPERA untuk memastikan rumah yang dibangun layak huni.

Dengan program ini, Maruarar merinci bahwa 20.000 unit rumah akan diperuntukkan bagi guru, jumlah yang sama untuk tenaga migran, serta alokasi tambahan bagi bidan 10.000 unit, perawat 15.000 unit, dan tenaga kesehatan masyarakat 5.000 unit.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!