NUSANTARA

Indonesia Negara Ketiga Terbanyak Pengguna AI di Dunia, Pemakainya?

Meutya mengingatkan agar lebih bijak lagi dalam memanfaatkan teknologi.

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / Sindu

Indonesia Negara Ketiga Terbanyak Pengguna AI di Dunia, Pemakainya?
Ilustrasi. Kecerdasan buatan atau AI. (Foto: rawpixel.com/Freepik/Creative Commons)

KBR, Yogyakarta- Indonesia jadi negara ketiga terbanyak di dunia yang menggunakan kecerdasan buatan atau AI, yakni sekitar 1,4 miliar kunjungan ke beragam platform. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, dari jumlah itu, sebagian besar di antaranya adalah pelajar.

"Menurut survei dari Tirto dan Jakpat, 87 persen pelajar Indonesia menggunakan AI untuk mengerjakan tugas mereka. Ini yang perlu jadi catatan," kata Meutya di acara Komdigi Menjangkau: Campus, We're Coming! AI, Day: Job Fair and IT Education Fair di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu, (11/12/2024).

Meutya menambahkan, 87 persen pelajar itu menggunakan AI untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka. Ia mengaku tidak prihatin dengan situasi tersebut. Namun, Meutya mengingatkan agar lebih bijak lagi dalam memanfaatkan teknologi.

"Ya enggak, bukan keprihatinan tetapi mengingatkan saja bahwa memang kita perlu wisdom untuk menggunakan teknologi untuk kemanfaatan bukan untuk hal-hal yang tidak baik," pungkasnya.

Etika

Menurut Meutya, saat ini di Indonesia telah memiliki panduan etika penggunaan AI. Panduan ini dijadikan rambu-rambu dalam pengembangan dan penggunaan AI.

"Karena kita sadar dengan kreativitas anak-anak muda kita, maka etiknya harus dijaga ada batasan, karena memang kita negara yang amat sangat kreatif," ujarnya.

Meutya yakin, AI tidak akan mengurangi peran manusia meski telah banyak membantu. Peran AI justru sebaliknya, akan banyak bermanfaat bagi manusia.

"AI tidak mengurangi peran kita, ini juga harus kita sadari sejak awal. Bukan menggantikan manusia tapi memperbesar dampak kita, kemanfaatan kita sebagai manusia," ungkapnya.

Menkomdigi menambahkan, AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan di 2025, namun di saat bersamaan juga menciptakan 90 juta pekerjaan baru. Pekerjaan itu meliputi berbagai bidang, semisal pengembangan AI data sains, dan kolaborasi manusia dan AI.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!