NASIONAL

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Kirim Bantuan Malam Ini

Jjumlah korban meninggal berjumlah sepuluh orang.

AUTHOR / Astri Septiani, Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Sindu

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Kirim Bantuan Malam Ini
Petugas SAR mengevakuasi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, Senin, 4 November 2024. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Pemkab Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, akan mengoptimalkan pencarian korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, hingga Senin, pukul 10.20 WIB, jumlah korban meninggal berjumlah sepuluh orang. Pemkab setempat memutuskan memperpanjang status tanggap darurat hingga 96 hari, sejak 27 September hingga 31 Desember 2024.

"Jadi, bagi saudara-saudara kita warga terdampak di Flores Timur yang merasa masih ada kehilangan keluarga atau anggota keluarga yang belum ditemukan segera laporkan kepada personel SAR setempat atau ke perangkat desa setempat laporan akan kita tindak-lanjuti, dan kami mengimbau kepada warga jangan kembali dulu untuk sementara waktu ke lokasi dalam radius 7 kilometer," kata Muhari dalam konferensi pers, Senin, (04/11/2024).

Muhari menyebut, kepala BNPB beserta tim akan berangkat langsung malam ini ke lokasi kejadian di Flores Timur untuk memimpin langkah-langkah penanganan darurat.

BNPB akan membawa keperluan-keperluan logistik dasar bagi warga terdampak, yakni makanan maupun nonmakanan. Seperti, paket sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, terpal, sanitary hygiene, matras selimut, dan keperluan perempuan dan balita.

Bantuan nantinya juga akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Muhari mengeklaim, penanganan pengungsi dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terimbas, baik itu yang mengungsi maupun tidak bisa berjalan efektif dan efisien.

Dampak

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami kenaikan kegempaan vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG memantau ada letusan pada Minggu kemarin (3/11), pukul 23.57 waktu setempat atau WITA. Letusan berlangsung selama 1.450 detik.

Aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu berdampak ke sejumlah desa di tiga kecamatan.

"Terdapat enam desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang," jelasnya.

Pada Kecamatan Ile Bura, ada empat desa terimbas, yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita. Sedangkan, di Kecamatan Titehena berimbas pada empat desa, yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan Watowara.

"BNPB memantau populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 KK/10.295 jiwa, dengan rincian di Kecamatan Wulanggitang 2.527 KK/9.479 jiwa dan Ile Bura 207 KK/816 jiwa," ujarnya.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!