NUSANTARA

Festival Kebudayaan DIY Jadi Daya Tarik Wisatawan dan Penggerak Ekonomi

"Festival Kebudayaan Yogyakarta tidak hanya sebatas selebrasi budaya, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi, pariwisata, dan pendidikan di Yogyakarta. "

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
DIY
Pembukaan FKY 2024 bertajuk 'Umpak Buka' di Lapangan Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis (10/10/2024). (Foto:KBR/Ken).

KBR, Yogyakarta - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) yang menjadi agenda rutin tahunan sejak 35 tahun lalu telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, FKY juga diklaim mampu menggerakkan ekonomi DIY.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X, dalam pembukaan FKY 2024 yang bertajuk 'Umpak Buka' di Lapangan Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis (10/10/2024) sore.

"Festival Kebudayaan Yogyakarta tidak hanya sebatas selebrasi budaya, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi, pariwisata, dan pendidikan di Yogyakarta. Festival ini telah terbukti menarik wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara," katanya saat membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwana X.

Menurut Paku Alam, berbagai program yang ditawarkan dalam festival ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar, berinteraksi, dan memahami pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

"Tidak hanya itu, festival ini juga mempertemukan kita semua dalam merajut kebersamaan, memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif, di mana masa lalu dan masa kini menyatu dalam harmoni," jelasnya.

Wagub DIY, mewakili Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Dinas Kebudayaan DIY dan pemerintah kabupaten dan kota se-DIY, serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan FKY 2024. Dedikasi dan kerja keras panitia serta dukungan penuh dari masyarakat telah memungkinkan terlaksananya acara ini dengan baik.

"Semoga Festival Kebudayaan Yogyakarta ini dapat membawa manfaat yang besar, tidak hanya bagi kebudayaan, tetapi juga bagi perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat Yogyakarta," harapnya.

FKY
Pembukaan FKY 2024 bertajuk 'Umpak Buka' di Lapangan Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis (10/10/2024). (Foto:KBR/Ken).

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menambahkan, FKY ini diharapkan dapat terus menjadi titik temu bersama, ruang kolaborasi, dan mensinergikan berbagai kerja budaya dalam satu nafas Kebudayaan Yogyakarta.

"Sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, urusan kebudayaan bukan hanya milik satu sektor, bukan milik seniman saja, budayawan saja, atau dinas kebudayaan saja. Urusan kebudayaan adalah milik seluruh sektor yang ada dalam masyarakat," tandasnya.

Baca juga:

Dian menjelaskan kebudayaan merupakan cara hidup yang menjadi ibu dari sebuah peradaban. Oleh karena itu, pihaknya mengajak untuk mengembalikan FKY kepada masyarakat, kepada publik, menjadi festival yang merengkuh berbagai keberagaman dan merayakan kebudayaan.

"Semoga FKY ini senantiasa menjadi salah satu kegiatan unggulan yang berdampak baik, turut meningkatkan kesejahteraan, memupuk kemandirian, dan juga menjadi penyemangat kita dalam mengisi keistimewaan dengan kerja-kerja budaya," paparnya.

Direktur FKY 2024, B.M. Anggana, menjelaskan FKY tahun ini merupakan bagian dari road map tematik 5 tahun dan tahun kedua mengangkat tema benda. Tema ini diangkat berdasarkan riset yang telah dilakukan selama 1,5 bulan dengan pihak-pihak terkait dan menghasilkan bahwa benda tak hanya sebatas barang seperti gelas, piring, dan lainnya.

"Tapi rupanya arsitektur bangunan dan situs warisan itu juga masuk kategori benda," ungkapnya.

Anggana mengatakan bahwa ketika merumuskan atau memformulasikan judul 'Umpak Buka' ini memiliki makna mendalam. Umpak adalah pondasi dalam arsitektur Jawa yang menjadi penyangga.

"Umpak Buka itu adalah istilah dalam gamelan yang berfungsi sebagai gending soran. Jadi bisa menjadi transisi nilai atas benda, transisi dari rebranding FKY itu sendiri. Kami pilih tema Umpak Buka sebagai satu cita-cita bagaimana kerja-kerja FKY itu mengaktivasi aspek kebendaan yang ada di kawasan Pleret, Kabupaten Bantul," pungkasnya.

FKY 2024 yang dilaksanakan pada 10-18 Oktober di Lapangan Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY, ini memiliki beberapa agenda, di antaranya Pasaraya Benda, Pawon Hajat Khasiat, Pembukaan Pameran Azimat-Siasat, dan Paramuka: Milang Carita-Tahta untuk Rakyat.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!