NUSANTARA
Banjir di Malang Selatan, 1 Warga Meninggal
Korban hanyut di sungai yang meluap karena diduga tersengat aliran listrik.
AUTHOR / Zainul Arifin
-
EDITOR / Wahyu Setiawan
KBR, Malang – Satu warga meninggal karena hanyut tenggelam saat banjir merendam sejumlah wilayah di Malang selatan. Banjir terjadi akibat hujan mengguyur daerah itu, Kamis (28/11/2024).
Ketua Bidang Infokom dan Sosial Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Muhklis Iswahyudi mengatakan, korban bernama Alif Saifudin warga Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan.
Korban hanyut di sungai yang meluap karena diduga tersengat aliran listrik dari tiang lampu penerangan jalan yang roboh.
"Sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tersangkut di batang pohon kelapa. Mungkin saat debit air naik, dia di sekitar sungai yang terdampak luapan air. Sempat diinformasikan orang hilang, tapi beberapa jam kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Mukhlis.
Sejumlah titik terendam banjir seperti di Kecamatan Pagak, Bantur, Gedangan, dan Sumbermanjing Wetan.
Di Kecamatan Bantur, hujan lebat mengakibatkan sungai meluap dan merendam jalan raya, kantor kecamatan, dan 30 rumah warga dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter.
Di Kecamatan Pagak, dua titik longsor terjadi di tebing Jalan Raya Sumberejo dan menutup seperempat jalan. Selain itu, air sungai meluap merendam jalan di barat Pasar Desa Sitiarjo, Dusun Karang Suko, dan Dusun Balong di Desa Rejoyoso, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
"Penyebab banjir di wilayah itu tiap tahun selalu sama yakni debit air sungai naik dan meluap. Kalau hujan terus-menenrus dampaknya ya bisa sampai merendam rumah warga," ujar Mukhlis.
Sejauh ini belum ada warga mengungsi. PMI bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan relawan membantu mengevakuasi barang berharga milik warga ke tempat yang lebih aman sampai air surut.
Baca juga:
- Proyek Tanggul Rob di Semarang, Jokowi: Tahan Banjir 30 Tahun
- Ancaman Banjir Rob dan Langkah Mitigasinya
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!