NUSANTARA

Akses Jalan Nyaris Terputus, Banjir Bandang Landa Aceh Tengah dan Tenggara

Curah hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman warga.

AUTHOR / Erwin Jalaludin

EDITOR / R. Fadli

Banjir Bandang
Material lumpur, bebatuan dan kayu besar dampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, berserakan di jalan (4/10/2024). (Foto: KBR/HO-Istimewa)

KBR, Aceh - Dampak banjir bandang yang terjadi Kamis (3/10/2024) kemarin, di Kabupaten Aceh Tengah dan Tenggara mengakibatkan jalan raya yang menghubungkan dua kabupaten itu nyaris lumpuh.

Lumpur, bebatuan, batang dan gelondongan kayu memenuhi sebagian jalan. Lalu lintas kendaraan menjadi sangat terganggu.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Aceh Tenggara, Muhammad Hasbi, curah hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman warga.

”Ya, bagi masyarakat yang kategori rawan bencana, karena rawan bencana di Aceh Tenggara Itu-itu saja berulang-ulang Kita harapkan untuk waspada. Untuk dapat mengikuti arahan pusat data dan operasional (Pusdalops) BPBD Aceh Tenggara, ” tutur Muhammad Hasbi kepada KBR (4/10/2024).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Aceh Tenggara, Muhammad Hasbi menambahkan, koordinasi sudah dilakukan bersama Dinas PUPR untuk membersihkan material sisa banjir bandang.

Selain di Aceh Tenggara, banjir bandang dan longsor kemarin juga dilaporkan melanda tujuh desa di Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah. Diketahui, wilayah yang terdampak terdiri dari Desa Pilar Wih Kiri, Pantan Tengah, Atu Singkih, Rusip, Lut Jaya, Arul Pertik dan Desa Mekar Maju. Ratusan rumah warga di sejumlah desa itu sempat terendam banjir.

Tak ada laporan korban jiwa akibat banjir bandang itu. Puluhan personel TNI Kodim 0106-Aceh Tengah juga terus membantu membersihkan material banjir bandang.

Baca juga:

Banjir di Aceh Barat, 2 Warga Tewas Tersengat Listrik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!