BERITA

Habis Kebakaran Hutan, Kini Riau Dilanda Banjir Besar

Habis Kebakaran Hutan, Kini Riau Dilanda Banjir Besar

KBR, Jakarta - Setelah berbulan-bulan dilanda kebakaran hutan dan bencana asap, kini Riau dilanda banjir besar.

Menurut laporan BPBD Provinsi Riau kepada Antara, bencana banjir sudah berlangsung selama 18 hari di lima kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, dan Rokan Hilir.

Banjir menggenangi areal pertanian, fasilitas umum, serta ribuan rumah penduduk. Bencana ini juga menghanyutkan seorang anak di Dusun Pelanduk, Rokan Hilir, hingga akhirnya meninggal.

"Setelah dilakukan pencarian sekitar 30 menit, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di mana korban tersangkut kayu dan berjarak 50 meter dari tempat kejadian awal," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, seperti dilansir Antara, Kamis (12/12/2019).

Menurut keterangan yang dihimpun Antara, BPBD bersama TNI dan kepolisian setempat sudah melakukan penanganan seperti membuat posko banjir, membantu evakuasi warga, serta mendata rumah warga yang terdampak banjir.

Namun, tingkat keparahan banjir dan progres penanganan berbeda-beda di tiap kabupaten. Di Kabupaten Rokan Hilir banjir dilaporkan sudah mulai surut lambat. Namun di Kabupaten Kampar, banjir masih tinggi.

"Air sudah mencapai atap rumah warga. Akses jalan menuju rumah warga terputus. Sebagian warga sudah mulai mengungsi. Untuk saat ini warga membutuhkan tenda darurat dan dapur umum," lapor BPBD Kampar, seperti dilansir Antara, Kamis (12/12/2019).

Sebelum banjir ini terjadi, Riau sudah berbulan-bulan dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sepanjang periode Januari-September 2019, Riau menjadi salah satu provinsi dengan area karhutla terluas di Indonesia.

Di periode yang sama, asap karhutla juga membuat sekitar 15 ribu penduduk Riau terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Editor: Agus Luqman

  • riau
  • banjir
  • bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!