BERITA

Sebelum Dikubur, Bangkai Paus di Aceh Besar Diotopsi

Sebelum Dikubur, Bangkai Paus di Aceh Besar Diotopsi

KBR, Aceh Besar – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama tim dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, melakukan otopsi terhadap empat bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang mati di Pantai Aceh Besar, Selasa (14/11/2017). 

Tim dokter mengambil beberapa sampel organ tubuh di mamalia laut itu untuk diuji di laboratorium.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, uji sampel tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui penyebab kematian paus. Setelah diotopsi, BKSDA kemudian mengubur bangkai paus tersebut.

"Ini lagi diotopsi satu bangkai. Kami ambil beberapa sampel organ tubuhnya, dianalisis kemudian bangkainya dikubur. Kalau nggak dikubur, bangkainya nanti membusuk dan bau. Bisa menyebarkan penyakit ke masyarakat. Itu pun penguburan dilakukan setelah berkonsultasi dengan Pak Dirjen dan yang punya Kementerian Kelautan Perikanan. Berhubung secara spesiesnya tentu melibatkan BKSDA. Ini lagi digali lobangnya," kata Sapto Aji kepada KBR, Selasa (14/11/2017) sore.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/11-2017/10___paus_terdampar_di_aceh_besar/93412.html">10 Paus Terdampar di Aceh Besar</a>  &nbsp;</b><br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/11-2017/terdampar_di_aceh_besar__4_paus_sperma_mati/93429.html">Terdampar di Aceh Besar, 4 Paus Sperma Mati</a>  &nbsp;</b><br>
    

Sebanyak 10 ekor paus jenis sperma atau paus kotak terdampar di Pantai Ujung Kareung, Kecamatan Masjid, Kabupaten Aceh Besar, pada Senin, 13 November 2017. Paus itu rata-rata berukuran panjang 10 meter dan berat diperkirakan masing-masing lima ton.

Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama aparat dan masyarakat mencoba mengevakuasi paus yang terdampar di bibir pantai, dengan mendorong dan menarik ke tengah laut. Sebanyak tujuh kapal dikerahkan untuk proses evakuasi, bantuan dari armada laut TNI-AL, Basarnas, kapal pengawas perikanan, dan kapal nelayan.

Namun, empat ekor diantaranya gagal diselamatkan. Empat ekor paus yang dalam kondisi luka parah dan kondisinya melemah itu kemudian dinyatakan mati.

Dua ekor paus diantaranya mati tergeletak di bibir pantai, satu ekor mati di belakangBalai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati, dan satu ekor lagi mati terjebak di karang sekitar 20 meter dari bibir pantai. 

Sementara, enam ekor paus lainnya berhasil diselamatkan usai dievakuasi ke laut lepas Samudera Hindia.

Editor: Agus Luqman 

  • paus terdampar
  • paus sperma
  • Penangkapan Paus
  • perburuan paus
  • paus terbesar
  • mamalia terbesar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!