BERITA

Kemarau Panjang, Enam Gunung di Jatim Terbakar

" "Hembusan angin cukup kencang antara 30 sampai 40 knot, itu yang menjadi kendala.""

Kemarau Panjang, Enam Gunung di Jatim Terbakar
Kebakaran Gunung Widodaren terlihat dari pos pendakian Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (20/10/2019). (Foto: ANTARA/Budi Candra Setya)

KBR, Surabaya - Enam gunung di Jawa Timur terbakar akibat musim kemarau berkepanjangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat enam gunung itu adalah Gunung Ijen, Argopuro, Bromo, Semeru, Wilis dan Gunung Arjuna-Welirang.


Dari enam itu, kebakaran hutan paling parah di Gunung Arjuna di Pasuruan dan Gunung Ijen di Banyuwangi.


"Kalau yang terbakar Ijen, Argopuro, Bromo, Semeru, Wilis, Welirang. Jumlahnya sekitar enam," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim Satrio Nurseno ketika dikonfirmasi KBR pada Senin (21/10/2019).


Dia memperkirakan, ada ribuan hektar lahan hutan di pegunungan itu yang terbakar. Kobaran api sulit dipadamkan karena angin berhembus sangat kencang dalam beberapa bulan ini.


Disamping itu, suhu udara disekitar pegunungan juga cukup terik, sehingga memicu kebakaran berulang.


"Hembusan angin cukup kencang antara 30 sampai 40 knot, itu yang menjadi kendala. Contohnya seperti di Banyuwangi dan Pasuruan. Api membesar dan petugas tidak berani masuk ke area kebakaran karena takut kejebak," tambahnya.


BPBD Jatim dan ratusan relawan terus melakukan upaya untuk mencegah kebakaran merembet ke area pemukiman.


Langkah pertama adalah dengan membuat sekat bakar, dengan membakar wilayah yang letaknya dekat dengan kobaran api. Sedangkan, yang kedua dengan membasahi titik yang tidak terlalu jauh dengan kobaran api.


"Kalau sekat bakar dibuat agar api bertarung dengan api, jadi tidak bisa merembet ke bawah. Kalau pembasahan memang dilakukan antara jarak 100 meter dengan kobaran api. Tapi ya kita mengalami kesulitan karena membawa air ke atas juga berat," pungkasnya.


Editor: Agus Luqman 

  • Kebakaran Hutan
  • Kebakaran Lahan
  • musim kemarau
  • kemarau
  • Karhutla
  • pemadaman karhutla

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!