HEADLINE

Bertambah, Eksodus Warga Banyuwangi dari Wamena

Bertambah, Eksodus Warga Banyuwangi dari Wamena

KBR, Banyuwangi- Warga Banyuwangi, Jawa Timur yang merantau ke Papua dan eksodus kembali ke kampung halamannya semakin bertambah. Mereka dalam kondisi trauma dan takut untuk kembali ke Papua, menyusul sejumlah konflik yang terjadi, termasuk aksi demonstrasi berbuntut kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin, 23 September lalu.

Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Peni Handayani mengatakan, Senin (7/10/2019) dini hari, tercatat ada dua asal Kecamatan Tegalsari dan Genteng, yang tiba di Banyuwangi dengan menumpang kapal laut dari Jayapura.

Sehingga hingga saat ini, tercatat telah ada delapan warga Banyuwangi yang mengungsi dan kembali ke kampung halamannya dari Wamena. Selain itu, dalam beberapa hari kedepan, juga akan datag lagi sedikitnya 20 warga Banyuwangi yang eksodus dari Wamena.

"Mereka pilih kembali ke kampung halamannya di Banyuwangi, karena trauma akibat kerusuhan yang terjadi. Selain itu, harta benda mereka juga sudah rusak dan ludes dibakar massa," ujar Peni.

“Aturannya, sesuai SOP kita menjemput mereka di Surabaya. Jadi kalau ada yang menanyakan apakah tidak bisa dijemput langsung dari Wamena ke sini (Banyuwangi) kita memang SOP-nya tidak begitu. Semua di Jawa Timur, dimana saja provinsi, sampai ibu kota, jadi antar ibu kota provinsi ke provinsi. Dari Wamena, Papua ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan sebagainya. Jadi saya mohon maaf bagi keluarga yang menginginkan untuk kembali, kita tidak bisa menggunakan pesawat komersial untuk mengangkutnya,” kata Peni Handayani, pada Senin (7/10/2019) di Banyuwangi.

Peni menambahkan, warga Banyuwangi yang baru tiba dari Wamena, langsung diberikan bantuan. Antara lain, bantuan paket sembako, layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan pemulihan trauma dengan menhadirkan sejumlah pesikiater. Sedangkan bagi pengungsi yang tidak lagi mempunyai tempat tinggal, akan ditampung sementara di panti sosial milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Pemkab Banyuwangi, kata Peni lagi, tidak bisa melakukan penjemputan langsung ke Wamena, Papua, karena hal itu merupakan kewenangan Pemprov Jawa Timur. 

Editor: Fadli Gaper

  • rusuh Wamena
  • warga Banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!