KBR, Banjarnegara – Top soil atau tanah lapisan atas di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, diperkirakan habis dalam jangka 20 tahun mendatang.
Bersamaan dengan habisnya top soil yang merupakan lapisan tanah subur, pola mata pencaharian pertanian masyarakat Dieng pun diprediksi akan mati.
Petugas Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BP DASHL) Serayu Opak Progo, Novan Hakim mengatakan, top soil Dieng tergerus lantaran pola tanam yang tak ramah lingkungan atau konservasi.
Akibatnya, erosi semakin tinggi. Kini top soil Dieng rata-rata tinggal 40 sentimeter dan semakin menipis dengan cepat.
Novan Hakim menyebut, penyebab pertama menipisnya top soil Dieng adalah alih fungsi hutan menjadi tanaman sayuran.
Masalah lainnya muncul saat pola tanam tak mengindahkan konservasi, seperti menanam dengan pola memotong kontur tanah untuk menghindari genangan.
Dalam jangka pendek, produksi pertanian akan tinggi. Tetapi, pola tanam ini akan menyebabkan laju erosi tanah semakin tinggi.
Selain itu, di petani Dieng juga banyak memanfaatkan lahan di tanah miring lebih dari 45 derajat. Padahal, sesuai kaidah konservasi, tanah miring tak layak dan tak boleh ditanami lantaran berisiko tinggi mempercepat degradasi tanah.
Dari penelitian yang dilakukan, jenis tanaman yang dibudidayakan tak terlampau berpengaruh terhadap kecepatan erosi tanah. Paling berpengaruh, kata dia, adalah pola tanamnya.
“Top soil, di daerah atas, Dieng, itu diprediksi kalau dari segi pertanian, hanya bertahan 20 tahun sampai 30 tahun. Top soil akan habis. Penyebab utama sebenarnya manusia, karena pola budidaya. Kalau penanaman sayur, idealnya itu tidak air tergenang. Memotong alur, untuk menghindari air tergenang. Penanaman memotong alur itu, sama saja membuat lapisan atas bebas,” kata Novan Hakim, Senin (14/10/2019).
Lebih lanjut Novan Hakim mengatakan erosi yang tinggi menyebabkan bahaya lainnya, yakni pendangkalan sungai. Sungai dangkal menyebabkan wilayah hilir berpotensi banjir. Sedimentasi atau pendangkalan juga menjadi masalah serius untuk waduk atau bendungan karena bakal mengurangi kapasitas daya tampung air.
BP DASHL Serayu Opak Progo bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengedukasi masyarakat untuk mengubah pola tanam agar sesuai kaidah konservasi.
Petani juga diimbau menanam tanaman yang tetap menghasilkan secara rutin, tetapi juga bernilai konservasi, misalnya tanaman buah-buahan berkayu keras.
Editor: Agus Luqman
20 Tahun Lagi, Lapisan Tanah Subur di Dataran Dieng Diperkirakan Terkikis Habis
"Top soil, di daerah atas, Dieng, itu diprediksi kalau dari segi pertanian, hanya bertahan 20 tahun sampai 30 tahun. Top soil akan habis. Penyebab utama sebenarnya manusia, karena pola budidaya."
Ilustrasi. Dataran Tinggi Dieng. (Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id/Public Domain)
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Polda Jambi Tutup 300 Sumur Minyak Ilegal
Sumur minyak illegal bahkan merusak kawasan taman hutan rakyat (tahura) di Kabupaten Batanghari
Jelang Sekolah Tatap Muka Dinkes Tulungagung Gencarkan Vaksinasi Guru SMP dan SMA
Vaksinasi dilakukan karena siswa tingkat SMP dan SMA akan melaksanakan ujian tatap muka
Pandemi Komunitas Banokeling Banyumas Batasi Peserta Ritual Adat
“Protokol kesehatan semuanya menggunakan masker sih. Tetap dibatasi, aturan pemerintah harus dipatuhi."
RS Hasan Sadikin Rampung Pisahkan Bayi Kembar Siam dalam 2 Jam
"Itu kira-kira butuh waktu selama dua jam. Pukul 17.00 WIB tadi sudah berhasil dirampungkan,”
UNS Solo Uji Coba Kuliah Tatap Muka
Hari pertama uji coba perkuliahan tatap muka digelar di Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan.
PN Solo Tolak Gugatan Praperadilan Kasus Penangkapan Mahasiswa Pengkritik Gibran
Hakim tunggal PN Solo menilai pemohon gugatan praperadilan tidak memiliki hak atau kualifikasi beperkara (legal standing) untuk mengajukan gugatan ini.
Jokowi Minta Pencarian Korban Hilang Banjir NTT Dipercepat
Ia khawatir evakuasi akan semakin sulit jika ada bencana lain yang diakibatkan siklon Seroja
Faktor Penyebab Durian di Banyumas Gagal Berbuah Tahun Ini
“Tahun ini, itu hampir 80 persen gagal."
Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tetapkan Banjir NTT Jadi Bencana Nasional
"Nampaknya status kejadian bencana di NTT ini tidak mungkin bisa dihadapi oleh skala kabupaten atau provinsi saja. Dengan kerusakan yang sedemikian hebat, baik itu korban jiwa, maupun yang terdampak."
Banjir NTT WALHI Mitigasi Pemerintah Daerah Buruk Sekali
"Ketika BMKG mengeluarkan rilis tentang bahaya La Nina yang akan melanda di NTT dengan badai dan sebagainya, seharusnya pemerintah harus melakukan evakuasi."
Awal Panen Produksi Gabah di Jombang Surplus 13 Ribu Ton
"Sehingga tidak perlu impor masuk."
Sekolah Tatap Muka Gubernur DIY Maksimal 2 Jam Terus Pulang
"Kita lihat dari kondisi seperti itu, dua jam pulang. Terserah isinya, apa tanya jawab sama murid atau apa. Pokoknya, dua jam pulang. Kita lihat dalam kondisi dua jam seperti apa."
Terkendala Stok Target Penerima Vaksinasi Covid untuk Lansia dan ASN Banyumas Diturunkan
“Direncanakan semula, sebanyak 2.000 orang per hari. Tetapi karena stok vaksin tersebut tidak mencukupi, sehingga berubah"
RS Hasan Sadikin Siap Pisahkan Bayi Kembar Siam Hasna dan Husna
"Saat ini berumur 8 bulan. Kondisi yang dempet adalah bagian perut, istilahnya kembar siam ganfalopagus,"
Satu Terduga Teroris Ditangkap di Tulungagung Dua Pistol Disita
Baron juga sempat bekerja di Korea Selatan selama delapan tahun.
Wapres Harap Bandara Baru di Barito Utara Bisa Mendorong Perekonomian Kalteng
Bandara yang kental dengan ornamen lokal ini menghabiskan biaya sebesar Rp380 Miliar dan memakan waktu 5 tahun
Daerah Izinkan Masjid Gelar Tarawih Berjemaah saat Pandemi
Vaksinasi telah berjalan, masjid mulai bolehkan shalat berjemaah
Positif Covid-19 Ganjar Prioritaskan Vaksinasi Napi Nusakambangan
"Karena ini menjadi kelompok rentan akan mendapatkan prioritas vaksin,"
Penolakan Rencana Impor Beras Meluas di Berbagai Daerah
"Produksi beras hasil Sukabumi melimpah, sudah sangat cukup, sudah berlebih. Kabupaten Sukabumi tidak butuh Impor."
Perpanjang PPKM Mikro Satgas Covid Balikpapan Longgarkan Pasar Malam dan Rekreasi Air
“Perpanjangan PPKM Mikro kita yang ketiga untuk tanggal 28 Maret sampai 10 April 2021. Sedikit kita tambah relaksasi"
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kala Jurnalis Kampus Bersua Kelompok Minoritas Agama
Kabar Baru Jam 8
Menyoal Mudik dan Wisata
Kabar Baru Jam 7