BERITA

Pasca-Bentrokan di Jayapura, Polisi Tangkap 300 Mahasiswa

Pasca-Bentrokan di Jayapura, Polisi Tangkap 300 Mahasiswa

KBR, Jayapura-  Sekitar 300 orang mahasiswa ditangkap kepolisian pascabentrokan antarmahasiswa dan aparat TNI/Polri di Ekspo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura Papua pada Senin (23/9/2019). Juru bicara  Polda Papua,  Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, ratusan mahasiswa tersebut kini menjalani pemeriksaan di Markas Komando Brimob Polda Papua di Kotaraja, Kota Jayapura.

"Peristiwa itu satu anggota TNI meninggal ya, kemudian enam anggota Brimob luka berat. Terus mobil kasat Brimob Polda Sumut, itu tadi dirusak. Kebetulan salah satu korban itu Kasat Brimob Polda Sumut. Dari warga sipil belum   tahu secara kumulatif. Masih dilakukan diidentifikasi," kata  Kamal, Senin (23/9/2019).

Menurutnya, enam anggota Brimob yang mengalami luka kini mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara di Kotaraja, Kota Jayapura. 

Kata Kamal, bentrokan antaraparat TNI/Polri terjadi setelah ratusan mahasiswa yang sejak pagi menduduki Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) di Abepura Kota Jayapura diantar sebanyak 15 truk aparat keamanan ke Ekspo Waena.

Para mahasiswa menduduki Auditorium Uncen meminta pihak kampus membuka posko untuk mahasiswa eksodus di lokasi itu. Namun aparat kepolisian membubarkan demonstrasi tersebut.

"Saat itu mereka sudah melakukan komunikasi. Mereka sepakat dan itu juga permintaan dari adek-adek mahasiswa. Mereka minta turun di jembatan Waena," ujarnya.

Namun setelah mahasiswa tiba di Ekspo Waena, terjadi bentrokan dengan aparat TNI/Polri. Kombes Pol Kamal menyebut, mahasiwa terlebih dahulu menganiaya anggota TNI kemudian melakukan hal serupa kepada anggota Brimob yang ada di lokasi. 


Dalam bentrokan itu empat orang meninggal.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai mengklaim telah melihat jenazah empat korban itu di Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja, Kota Jayapura.


"Masyarakat Papua ada tiga, yang meninggal. Anggota TNI satu orang. Sedangkan korban luka ada kurang lebih 10 sampai 15 orang," kata Aloysius Giyai kepada KBR, Senin (23/9/2019).


Namun Aloysius Giyai belum dapat memastikan apakah tiga warga sipil yang meninggal merupakan mahasiswa atau bukan. Meski, kata Aloysius, salah satu korban sipil mengenakan pakai almamater kampus.


"Kita belum tahu itu jaket almamater kampus apa. Kita belum lihat jelas. Tapi itu warna kuning. Nama-nama korban meninggal dan korban luka juga belum diketahui. Masih diidentifikasi Rumah Sakit Bhayangkara," ujarnya.


Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Eko Daryanto mengatakan, anggota TNI yang meninggal dunia adalah Prajurit Kepala Zulkifli.


"Almarhum mengalami luka di kepala. Korban sempat dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis, namun karena pendarahan nyawa korban tidak terselamatkan," kata Eko Daryanto dalam rilis pers tertulisnya.


Editor: Rony Sitanggang

  • kerusuhan Papua
  • konflik papua
  • bentrokan Papua
  • Mahasiswa Papua
  • Aktivis Papua
  • papua merdeka

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!