BERITA

Kebakaran Gunung Slamet Bisa Merembet ke Purbalingga

" “Tipikal api itu ketika membesar mungkin ada ranting yang terlempar, lalu meledak, dor...! Itu bisa melompatkan api.""

Kebakaran Gunung Slamet Bisa Merembet ke Purbalingga
Kebakaran pinus di lereng timur Gunung Slamet terlihat dari Desa Serang, Purbalingga, Jateng, Kamis (12/9/2019). (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria)

KBR, Banyumas – Tim gabungan pemadaman api kebakaran Gunung Slamet berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran Gunung Slamet Purbalingga untuk mengantisipasi potensi rambatan api ke sisi timur.

Manajer Bisnis Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan tim gabungan sebenarnya telah berhasil melokalisir kobaran api yang membakar lereng barat selatan Gunung Slamet.


Namun, tim gabungan tetap mewaspadai kemungkinan lompatan api yang bisa menimbulkan titik api baru dan berpotensi merambat ke Kalipagu, Banyumas atau bahkan ke timur ke arah Purbalingga.


Dia menjelaskan, titik api berada di tebing curam yang sulit dijangkau oleh relawan. Karenanya, tim membuat sekat bakar sepanjang 1,5 kilometer sepanjang jalur pendakian Gunung Slamet lama di sisi barat.


Seusai memuat sekat bakar, tim hanya bertugas untuk memantau dan mengantisipasi lompatan api agar tak merembet ke timur atau ke sisi selatan.


Namun begitu, ia optimis sekat bakar yang telah dibuat oleh relawan efektif untuk memutus kebakaran.


Selain itu, dua aliran sungai di sisi selatan barat dan sisi selatan timur juga diyakini akan memutus kebakaran api jika tak terjadi hal di luar kendali manusia. Misalnya, lompatan api.


“Tipikal api itu ketika membesar mungkin ada ranting yang terlempar, lalu meledak, dor...! Itu bisa melompatkan api. Sekarang posisinya hanya bisa dipantau dari camp tentara maupun dari camp 4," kata Sugito, Senin (23/9/2019).


Sugito mengatakan telah berupaya semaksimal mungkin mencegah api menyeberang.


"Dengan membuat sekat bakar sama aliran sungai. Insyaallah, 80 persen tidak turun jauh ke bawah. Kami juga sudah koordinasi dengan Dandim Purbalingga, Pak Dandim sudah merapat ke Posko Baturraden," tambah Sugito.


Hingga saat ini tim gabungan masih memetakan luas kebakaran Gunung Slamet.


Data sementara, hingga Minggu pagi kemarin, 15 hektare lahan pinus dan vegetasi semak di Petak 58D-10, 58D-11 dan 58D-12 terbakar.


Diperkirakakan kerugian mencapai Rp112 juta.


Editor: Agus Luqman 

  • gunung slamet
  • kebakaran Gunung Slamet
  • Kebakaran Hutan
  • Kebakaran Lahan
  • Karhutla
  • pemadaman karhutla

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!