KBR, Banyumas – Tim gabungan pemadaman api kebakaran Gunung Slamet berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran Gunung Slamet Purbalingga untuk mengantisipasi potensi rambatan api ke sisi timur.
Manajer Bisnis Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan tim gabungan sebenarnya telah berhasil melokalisir kobaran api yang membakar lereng barat selatan Gunung Slamet.
Namun, tim gabungan tetap mewaspadai kemungkinan lompatan api yang bisa menimbulkan titik api baru dan berpotensi merambat ke Kalipagu, Banyumas atau bahkan ke timur ke arah Purbalingga.
Dia menjelaskan, titik api berada di tebing curam yang sulit dijangkau oleh relawan. Karenanya, tim membuat sekat bakar sepanjang 1,5 kilometer sepanjang jalur pendakian Gunung Slamet lama di sisi barat.
Seusai memuat sekat bakar, tim hanya bertugas untuk memantau dan mengantisipasi lompatan api agar tak merembet ke timur atau ke sisi selatan.
Namun begitu, ia optimis sekat bakar yang telah dibuat oleh relawan efektif untuk memutus kebakaran.
Selain itu, dua aliran sungai di sisi selatan barat dan sisi selatan timur juga diyakini akan memutus kebakaran api jika tak terjadi hal di luar kendali manusia. Misalnya, lompatan api.
“Tipikal api itu ketika membesar mungkin ada ranting yang terlempar, lalu meledak, dor...! Itu bisa melompatkan api. Sekarang posisinya hanya bisa dipantau dari camp tentara maupun dari camp 4," kata Sugito, Senin (23/9/2019).
Sugito mengatakan telah berupaya semaksimal mungkin mencegah api menyeberang.
"Dengan membuat sekat bakar sama aliran sungai. Insyaallah, 80 persen tidak turun jauh ke bawah. Kami juga sudah koordinasi dengan Dandim Purbalingga, Pak Dandim sudah merapat ke Posko Baturraden," tambah Sugito.
Hingga saat ini tim gabungan masih memetakan luas kebakaran Gunung Slamet.
Data sementara, hingga Minggu pagi kemarin, 15 hektare lahan pinus dan vegetasi semak di Petak 58D-10, 58D-11 dan 58D-12 terbakar.
Diperkirakakan kerugian mencapai Rp112 juta.
Editor: Agus Luqman
Kebakaran Gunung Slamet Bisa Merembet ke Purbalingga
“Tipikal api itu ketika membesar mungkin ada ranting yang terlempar, lalu meledak, dor...! Itu bisa melompatkan api."

Kebakaran pinus di lereng timur Gunung Slamet terlihat dari Desa Serang, Purbalingga, Jateng, Kamis (12/9/2019). (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria)
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Aktivis Lingkungan Malang Gaungkan Gerakan Puasa Sampah Plastik
Komunitas Envigreen Society UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyebut Kali Brantas telah tercemar limbah sampah plastik
Rangkaian Kekerasan di Papua Tukang Ojek Tewas Tertembak di Kabupaten Puncak
"Tentunya ini juga akan menjadi perhatian dari Pak Bupati. Ojek yang ada di Kota Ilaga membatasi aktivitasnya kalau keluar Kota Ilaga."
Ramadan Muslim Eropa Bantu Warga Aceh
Komunitas ini berpusat di Koln, Jerman.
Puluhan Nelayan Aceh Ditangkap di Thailand
Para nelayan itu ditangkap pada 9 April 2021.
Solo Terbitkan Aturan Ibadah Puasa Ramadhan
Kebijakan ini termasuk pelarangan penyelenggaraan buka bersama maupun sahur on the road
Ratusan Aset Daerah di Balikpapan Tak Bersertifikat
Ini diketahui dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu
Kapolda Papua Evakuasi Warga di Beoga Tidak Mudah
Kapolda Papua mengakui proses evakuasi warga tidak mudah.
Daging Meugang Naik Puluhan Ribu Rupiah per Kilogram
Stok daging sapi menipis.
Gempa Malang Pengungsi Butuh Bantuan Makanan
"Sampai sekarang tak ada makanan. Di rumah tak ada air, tak bisa masak. Takut."
Ramadan Komunitas Banokeling Banyumas Mulai Puasa Rabu
"Untuk menentukan awal puasa, menggunakan rumus Sanemro, maka Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu. Berarti kan enam. Hari keenam. Nah loro (duanya), itu dari Wage, Kliwon,”
Polda Jambi Tutup 300 Sumur Minyak Ilegal
Sumur minyak illegal bahkan merusak kawasan taman hutan rakyat (tahura) di Kabupaten Batanghari
Jelang Sekolah Tatap Muka Dinkes Tulungagung Gencarkan Vaksinasi Guru SMP dan SMA
Vaksinasi dilakukan karena siswa tingkat SMP dan SMA akan melaksanakan ujian tatap muka
Pandemi Komunitas Banokeling Banyumas Batasi Peserta Ritual Adat
“Protokol kesehatan semuanya menggunakan masker sih. Tetap dibatasi, aturan pemerintah harus dipatuhi."
RS Hasan Sadikin Rampung Pisahkan Bayi Kembar Siam dalam 2 Jam
"Itu kira-kira butuh waktu selama dua jam. Pukul 17.00 WIB tadi sudah berhasil dirampungkan,”
UNS Solo Uji Coba Kuliah Tatap Muka
Hari pertama uji coba perkuliahan tatap muka digelar di Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan.
PN Solo Tolak Gugatan Praperadilan Kasus Penangkapan Mahasiswa Pengkritik Gibran
Hakim tunggal PN Solo menilai pemohon gugatan praperadilan tidak memiliki hak atau kualifikasi beperkara (legal standing) untuk mengajukan gugatan ini.
Jokowi Minta Pencarian Korban Hilang Banjir NTT Dipercepat
Ia khawatir evakuasi akan semakin sulit jika ada bencana lain yang diakibatkan siklon Seroja
Faktor Penyebab Durian di Banyumas Gagal Berbuah Tahun Ini
“Tahun ini, itu hampir 80 persen gagal."
Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tetapkan Banjir NTT Jadi Bencana Nasional
"Nampaknya status kejadian bencana di NTT ini tidak mungkin bisa dihadapi oleh skala kabupaten atau provinsi saja. Dengan kerusakan yang sedemikian hebat, baik itu korban jiwa, maupun yang terdampak."
Banjir NTT WALHI Mitigasi Pemerintah Daerah Buruk Sekali
"Ketika BMKG mengeluarkan rilis tentang bahaya La Nina yang akan melanda di NTT dengan badai dan sebagainya, seharusnya pemerintah harus melakukan evakuasi."
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kesetaraan Akses Vaksin Bagi Disablitas
Kabar Baru Jam 7
Cuan ala KPopers: dari Hobi Jadi Duit
Kabar Baru Jam 8
Menilik Inisiatif Tingkat Kota Kuatkan Toleransi