BERITA

20 Tahun Menuntut Keadilan, Ibunda Aktivis Korban Penculikan 98 Meninggal

20 Tahun Menuntut Keadilan, Ibunda Aktivis Korban Penculikan 98 Meninggal

KBR, Malang – Genoveva Misiati akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Panti Nirmala Kota Malang, Jawa Timur, Senin (6/8/2018) sekitar pukul 05.30 WIB.

Perempuan berusia 76 tahun itu adalah ibunda Petrus Bima Anugerah, aktivis 1998 yang hilang dan hingga kini tak diketahui keberadaannya.

Selama hampir 20 tahun terakhir, Misiati dan suaminya, Utomo Rahardjo, bersama para keluarga orang hilang lainnya tak henti menuntut keadilan.

Upaya Misiati mencari tahu nasib anaknya Petrus Bima harus berakhir, kalah oleh waktu. Jenazah Misiati disemayamkan di Yayasan Gotong Royong, Kota Malang. Para aktivis hak asasi manusia (HAM) berdatangan melayat.

Suciwati, istri mendiang Munir Said Thalib mengatakan, mereka yang menuntut keadilan satu per satu kini meninggal karena usia---tapi keadilan masih sangat jauh dari yang diharapkan.


"Saya pikir selama ini yang tetap konsisten dari keluarga orang hilang yang satu persatu mulai meninggal karena usia. Dua puluh tahun tak ada keadilan sampai hari ini," kata Suciwati saat melayat di Yayasan Gotong Royong, Malang, Senin (6/8/2018).


Suciwati mengatakan isu HAM selama ini hanya dijadikan komoditas politik oleh para politisi. Pascareformasi, tak ada satu pun politisi yang serius mengusut isu penghilangan para aktivis maupun korban pelanggaran HAM berat.


"Itu pekerjaan kita bersama. Mulai sekarang kita harus kritis bahwa siapa pun para politisi atau para capres, jangan sampai isu HAM ditunggangi oleh mereka untuk mencari keuntungan. Hanya untuk mencari kuasa dan mereka lupa dengan janjinya," kata Suciwati.


Misiati akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngujil, Kota Malang, pada Selasa (7/8/2018).

Petrus Bima Anugerah adalah satu dari 13 aktivis yang hilang pada 1998. Tim Mawar yang bertanggungjawab atas sejumlah penculikan, tak mengakui atas hilangnya Petrus Bima, Wiji Thukul dan para aktivis lainnya.

Baca juga:

Editor: Fajar Aryanto

  • aktivis 98
  • keadilan
  • genoveva misiati
  • petrus bima

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!