BERITA

Tekanan Ulama Berkurang, Ahmadiyah Manislor Boleh Cantumkan Islam di e-KTP

Tekanan Ulama Berkurang, Ahmadiyah Manislor Boleh Cantumkan Islam di e-KTP

KBR, Jakarta - Kepala Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Kuningan Jawa Barat Zulkifli menyatakan kelompok ulama di Kabupaten Kuningan mulai melunak untuk mengizinkan jemaat Ahmadiyah di Desa Manislor mendapat Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) dengan identitas agama Islam.

Zulkifli mengatakan, saat ini dia masih terus memediasi ulama di Kuningan dengan jamaah Ahmadiyah. Zulkifli memperkirakan KTP dengan tulisan agama Islam untuk warga Ahmadiyah bisa dicetak pekan depan.


"Kami masih berproses, antara para ulama Kuningan dengan jemaat Ahmadiyah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat e-KTP bisa segera dicetak. Karena itu kami pendekatannya secara persuasif. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini bisa dicetak kok," kata Zulkifli via telepon kepada KBR, Rabu (26/7/2017).


Zulkifli mengatakan para ulama yang tadinya menginginkan jemaat Ahmadiyah untuk mengucapkan dua kalimat syahadat lebih dulu, kini mulai melunak.


"Ya, harus seperti itu. Karena kita tidak bisa menjustifikasi agama seseorang," kata Zulkifli.


Zulkifli mengatakan, sejauh ini komunikasi antara ulama dan para jamaah Ahmadiyah berjalan baik. Dia juga mengatakan tekanan dari ulama kepada pemerintah kabupaten agar tak menerbitkan KTP bergama Islam untuk warga Ahmadiyah sudah berkurang.


Zulkifli mengatakan pemerintah kabupaten ingin agar warga Ahmadiyah bisa memiliki KTP dengan identitas agama Islam, tanpa harus melewati berbagai syarat yang sebelumnya ditawarkan oleh para ulama. Misalnya, tentang syarat membaca syahadat. Zulkifli mengatakan dia masih mengusahakan agar prosedur itu tak ada lagi bagi jamaah Ahmadiyah yang ingin memiliki KTP beragama Islam.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Ahmadiyah
  • ahmadiyah manislor
  • identitas Ahmadiyah
  • e-KTP Ahmadiyah
  • Jemaat Ahmadiyah
  • diskriminasi Ahmadiyah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!