BERITA

Pasien Covid-19 Meningkat, Rumah Sakit di Jatim 'Overload'

Pasien Covid-19 Meningkat, Rumah Sakit di Jatim 'Overload'

KBR, Surabaya - Jumlah pasien Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) sudah melampaui daya tampung rumah sakit rujukan yang tersedia. Hal ini dilaporkan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi.

"Secara teoritis rumah sakit kita sudah overload," kata Joni, Minggu malam (3/5//2020).

Ia pun merinci kapasitas rumah sakit (RS) rujukan dan jumlah pasien Covid-19 yang ada di Jatim, yakni:

    <li>Surabaya: kapasitas RS 403 pasien, jumlah yang dirawat 798 pasien</li>
    
    <li>Sidoarjo: kapasitas RS 160 pasien, jumlah yang dirawat 212 pasien</li>
    
    <li>Gresik: kapasitas RS 24 pasien, jumlah yang dirawat 121 pasien</li></ul>
    


    Pemprov Jatim Siapkan RS Darurat

    Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi melaporkan Pemprov Jatim kini tengah berupaya menyiapkan RS darurat.

    "Pemprov bersama Kementerian Pendidikan dan para donatur berusaha membuka rumah sakit di Unair (Universitas Airlangga), insyaallah bisa ditempati, itu pun masih kurang meski kapasitasnya 200 (pasien)," kata Joni.

    Joni menyebut Pemprov Jatim juga tengah menyiapkan rumah sakit darurat berkapasitas 500 orang, untuk menampung pasien positif Covid-19 maupun PDP yang mempunyai gejala berat.

    "Atas arahan Kementerian Kesehatan, maka pasien yang mengalami gejala yang ringan bisa melakukan isolasi mandiri. Kementerian Kesehatan mengatakan tidak semua PDP maupun confirm (positif Covid1-9) masuk rumah sakit. Asalkan memenuhi syarat tidak masuk rumah sakit dan bisa menjalani isolasi terpadu," tambahnya.

    Joni menyatakan kondisi rumah sakit di Jatim sangat mengkhawatirkan, karena itu dia meminta masyarakat benar benar disiplin menaati aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).


    Editor: Rony Sitanggang

  • COVID-19
  • Jawa Timur
  • rumah sakit overload
  • rs darurat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!