BERITA

Polisi Tahan Pergerakan Massa Menuju Jakarta

" Polisi menyita empat bom molotov dari warga yang akan berangkat menuju Jakarta"

Eko Widianto, Hermawan, Budi Prasetyo

Polisi Tahan Pergerakan Massa Menuju Jakarta
Polisi merazia bus di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/5/2019) dini hari untuk mengantisipasi adanya pergerakan massa ke Jakarta. (Antara : Didik Suhartono)

KBR Surabaya- Polisi di berbagai daerah gencar menggelar razia untuk mencegah pergerakan massa menuju Ibu Kota, jelang pengumuman presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Mei 2019.

Di Surabaya, Polisi rombongan warga yang akan berangkat ke Jakarta, dan menyita empat bom molotov. Bom itu dideteksi petugas, setelah disembunyikan di bagasi mobil oleh peserta aksi. 

"Baru saja diperiksa dan kita lihat ada benda yang mencurigakan dan didalami oleh tim pnyidik dan kita periksa bau botol minyak tanah semacam molotov kita dalami ada empat dan satu kotak belum," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Lucky Hermawan, Senin (20/5/2019).

Kapolda menyebut, rombongan yang dirazia sesaat setelah keluar dari Jembatan Suramadu itu terdiri dari tiga mini bus yang berisi 54 penumpang. Untuk pemeriksaan, petugas masih mengamankan peserta aksi tersebut di Mapolda Jatim.

Di Malang, Polisi juga menahan sebuah bus yang berencana menuju Jakarta untuk mengikuti aksi di depan Gedung KPU.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, Polisi melakukan penggeledahan pada barang bawaan penumpang karena di khawatirkan membawa barang berbahaya seperti senjata tajam dan bahan peledak.

Polisi juga meminta peserta aksi membuat surat pernyataan setuju untuk membatalkan keberangkatan ke Jakarta. 

"Berhasil mengamankan satu bus berisi sekitar 15 orang yang akan ke Jakarta mengikuti acara tersebut. Semalam sudah dilakukan pendataan, pemeriksaan. Masyarakat yang diamankan membuat pernyataan tak jadi berangkat ke Jakarta," kata Asfuri.

Baca juga: Antisipasi Rusuh pada 22 Mei, Polisi Jamin Keamanan Warga  

Di Banyuwangi, aparat Kepolisian menggelar razia di sejumlah stasiun dan pelabuhan.

Kapolres Banyuwangi, AKBP Taufik HZ mengatakan, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan keamanan menjelang pengumuman Presiden terpilih pada 22 Mei oleh KPU. 

“Kita melakukan hal ini untuk melakukan antisipasi beberapa hari kedepan supaya situasi yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur dan Jakarta Kondusif. Karena Banyuwangi pintu masuk ke Pulau Jawa paling timur, jadi semenjak dari sini kita cegah sedini mungkin untuk masa yang akan berangkat ke Jakarta,” kata Taufik HZ.

Kapolres Banyuwangi Taufik HZ menambahkan, pemeriksaan ini akan terus dilakukan di beberapa titik diantaranya Pelabuhan Ketapang, sejumlah stasiun dan beberapa terminal yang ada di Banyuwangi.

Dari pemeriksaan ini, Kepolisian Banyuwangi menahan 26 orang penumpang bus asal Sumbawa, Nusa Tenggara Timur, yang akan menuju Jakarta. Mereka diamankan aparat Kepolisian  karena hendak berangkat ke Jakarta tanpa tujuan yang jelas. 

Polda Jatim menyebut, sudah menggagalkan ribuan orang yang diduga akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power pada tanggal 22 mei di Jakarta.

Editor : Friska Kalia 

 

  • aksi 22 mei
  • pengamanan
  • razia
  • Pilpres 2019
  • Pileg 2019
  • terorisme

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!