BERITA

Banjir dan Longsor Terjang Sejumlah Wilayah di Banjarnegara dan Banyumas

"Hingga Jumat siang, ruas jalan utama menuju Kecamatan Karangkobar masih tertutup longsor. Alat berat eskavator tak berani menyingkirkan material lantaran gerakan tanah masih berlangsung. "

Banjir dan Longsor Terjang Sejumlah Wilayah di Banjarnegara dan Banyumas
Ilustrasi. Alur pergerakan tanah di lokasi bencana tanah bergerak di Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2018). (Foto: ANTARA/Anis Efizudin)

KBR, Banjarnegara – Hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir memicu longsor dan banjir di berbagai wilayah Kabupaten Banjarnegara, Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (8/2/2018) sore dan Jumat (9/2/2018) pagi.

Di Banjarnegara, longsor terjadi di empat titik ruas jalur provinsi antara Banjarnegara menuju Kecamatan Karangkobar. 

Kepala Pelaksana harian (Lakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman mengatakan salah satu jalan yang mengalami longsor terbesar berada di Desa Paweden Kecamatan Banjarmangu, dengan volume panjang 200 meter lebar 70 meter dan tinggi sekitar 25 meter.

Arif Rachman mengatakan hingga Jumat siang ini, ruas jalan utama menuju Kecamatan Karangkobar itu masih tertutup. Alat berat eskavator tak berani menyingkirkan material lantaran gerakan tanah masih berlangsung. 

Pembersihan baru akan dilakukan setelah kondisi longsoran stabil. Kondisi itu membuat arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif Banjarnegara-Pasar Gripit-kalibening.

Di bagian atas gerakan tanah, area longsoran telah membentuk tapal kuda sehingga diperkirakan akan segera longsor kembali jika turun hujan atau penyebab lainnya, misalnya getaran. 

Arief Rachman mengatakan risiko longsor semakin besar jika material longsoran bagian bawah disingkirkan. Sebab itu, pembersihan belum bisa dilakukan hingga situasi stabil.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tak mendekati area longsoran. Ia beralasan bencana longsor ini sempat menjadi tontonan ratusan warga yang tadinya hendak melintas di jalur utama tersebut.

Selain longsoran di Paweden, longsor juga terjadi di jalan jalur Banjarnegara-Karangkobar di Desa Slatri. Hingga saat ini, petugas Bina Marga belum bisa membersihkan material lantaran alat berat masih terhalang di longsoran Paweden.

"Dari Banjarnegara di Karangkobar Banjarmangu itu ada empat kejadian longsor. Hari ini ada dua kejadian longsor besar sehingga jalur itu tidak bisa dilalui. Volumenya, panjang 217 meter, lebar 70 meter. Sampai jam 10 saya turun, masih ada gerakan, sehingga eskavator Binamarga yang sudah siap di jalur provinsi tidak berani melakukan pembersihan dulu," kata Arif Rachman.

Baca juga:

Kabupaten Banyumas

Di Kabupaten Banyumas, longsor juga terjadi di Desa Samudera Kecamatan Gumelar. Longsor menimpa rumah Kisno dan Tarminah di RT 07/01 Grumbul Mengger, Kamis petang (8/2/2018). 

Material tebing setinggi 10 meter dan lebar 5 meter longsor dan menjebol dinding rumah selebar 4 meter. Beruntung tak ada korban jiwa.

Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo mengatakan, warga bersama BPBD dan puluhan relawan lintas sektor sudah membersihkan material akibat longsoran.

Selain longsor, kata Kusworo, luapan sungai Nangka dan Tenggulun juga menyebabkan puluhan rumah di Desa Sawangan Wetan, Kecamatan Patikraja, terendam antara 20-60 centimeter. Hari ini, warga bersama BPBD dan relawan mulai membersihkan material akibat banjir.

Hujan lebat juga memicu longsor dan banjir di Kabupaten Cilacap. Dilaporkan, longsor terjadi Desa Negarajati Kecamatan Cimanggu. Adapun banjir terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Wanareja dan Majenang.

Editor: Agus Luqman 

  • bencana banjir
  • bencana longsor
  • longsor
  • Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah
  • Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!