BERITA

OTT KPK, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Diterbangkan ke Jakarta

""Nggak ada apa apa, aku dewe nggak eruh," "

OTT KPK, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Diterbangkan ke Jakarta
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah keluar dari gedung Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, Rabu (8/1/2020). (Antara/Didik)

KBR, Surabaya-   Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan enam orang yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibawa ke Jakarta.  Setelah diperiksa selama hampir sepuluh jam,  mereka  terlihat keluar dari ruangan Direskrimsus Polda Jawa Timur pada Rabu (7/1/2019) pukul 04.35 WIB dinihari. Informasi yang dihimpun, mereka akan langsung diterbangkan ke Jakarta dengan penerbangan pagi Hari.

Dari pantauan, Bupati Sidoarjo Ilah yang mengenakan peci hitam dan penutup muka terlihat keluar dari kantor Direskrimum Polda Jatim sambil melambaikan tangan kepada para wartawan.

"Halo halo ada apa, nggak ada apa apa, aku dewe nggak eruh," kata Saiful Ilah sambil memasuki bus polisi melewati pintu kanan belakang.

Saiful Ilah terlihat duduk di sebelah kanan dan didampingi oleh penyidik KPK. Selain Saiful Ilah, enam orang lain juga tampak dikawal ketat petugas untuk masuk bus polisi,   di antaranya adalah seorang wanita.

Beberapa petugas kepolisian juga terlihat mengawal ketat Saiful Ilah dan terduga korupsi yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT)  KPK di pendopo Pemkab Sidoarjo.

Pada Selasa (07/01) malam, KPK melakukan OTT di pendopo Pemkab Sidarjo.  Dari informasi yang dihimpun, OTT itu diduga terkait dengan perizinan di Sidoarjo.

Saiful Ilah menjabat sebagai Bupati Sidoarjo selama dua periode. Pada tahun ini, masa jabatan politikus PKB berusia 70 tahun sebagai kepala daerah itu akan berakhir. 


Editor: Rony Sitanggang

  • KPK
  • operasi tangkap tangan
  • Komisi Pemberantasan Korupsi
  • Bupati Sidoarjo Saiful Ilah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!