BERITA

Sri Mulyani Luncurkan Tim Reformasi Perpajakan

Pembentukan tim itu untuk meningkatkan kinerja para pegawai Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai.

AUTHOR / Dian Kurniati

Sri Mulyani Luncurkan Tim Reformasi Perpajakan
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani meluncurkan Tim Reformasi Perpajakan serta Tim Penguatan Kepabeanan dan Cukai. Sri mengatakan, pembentukan tim itu untuk meningkatkan kinerja para pegawai Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai, sehingga penerimaan negara dapat meningkat setiap tahunnya. Kata dia, tim itu melibatkan banyak pihak, selain dari kalangan internal Kementerian Keuangan.

"Hari ini, kami meluncurkan tim reformasi di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Tim reformasi ini betujuan untuk mempersiapkan dan mendukung penguatan dan pelaksanaan reformasi perpajakan, yaitu menyangkut pajak dan bea cukai, yang mencakup pekerjaan di bidang organisasi, sumber daya manusia, teknologi informasi, proses bisnis, dan juga dari sisi peraturan perundang-undangan," kata Sri di kantor Ditjen Pajak, Selasa (20/12/16).


Sri mengatakan, kementeriannya sengaja meminta dukungan dari semua stakeholders saat membentuk tim reformasi itu. Tim dari kalangan eksternal itu misalnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pengamat perpajakan, dan pengusaha. Nantinya, tim reformasi juga akan meminta masukan dari lembaga ekonomi dunia, seperti Bank Dunia, International Moneter Fund (IMF), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).


Ia menambahkan, nantinya Tim Reformasi Perpajakan akan bertemu secara berkala setiap triwulan. Tim itu juga untuk membantu institusi Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai agar lebih krdibel dan semakin dipercaya publik. Sehingga, kata Sri, dua lembaga itu bisa menjalankan tugasnya sesuai konstitusi, yakni mengumpulkan penerimaan negara, menciptakan kepastian usaha, serta melayani masyarakat dengan baik.

Editor: Sasmito

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!