NASIONAL

Program Makan Bergizi Dimulai, 190 Dapur Beroperasi

Hari ini, program tersebut dimulai serentak di berbagai daerah di Indonesia.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Sindu

Program Makan Bergizi Dimulai, 190 Dapur Beroperasi
Ilustrasi :uji coba makan bergizi di sekolah. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Program Makan Bergizi ditargetkan menyasar 3 juta penerima manfaat selama Januari-Maret 2025. Hari ini, program tersebut dimulai serentak di berbagai daerah di Indonesia.

Juru bicara Kantor Komunikas Kepresidenan (KKP), Dedek Prayudi menjelaskan, program ini dilaksanakan bertahap. Pada hari pertama, Senin, 6 Januari 2025, ada hampir 200 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi.

"Bertahap yang dimaksud ini, hari ini betul 190 SPPG yang di mana itu sekitar 570 ribuan penerima manfaat dan akan terus bertambah setiap harinya. Dan ini kami rencanakan pada awal Maret sudah beroperasi sekitar 937 SPPG, yang dimana sudah ada penerima manfaat sekitar 3 juta orang penerima manfaat," ujar Dedek kepada wartawan, Senin, (6/1/2024).

Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi menambahkan, masing-masing SPPG atau dapur makan bergizi memiliki sejumlah tanggung jawab, mulai dari belanja bahan baku hingga pendistribusian tiga ribu porsi. Sasarannya ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah mulai SD hingga SMA.

"MBG dibagikan dalam dua skema. Skema penjemputan makanan, dan skema diantar makanannya untuk seperti ibu hamil dan menyusui," kata Dedek.

Baca juga:

Hari ini, pemerintah mulai melaksanakan Program Makan Bergizi perdana serentak di berbagai daerah di Indonesia. Anggaran makan bergizi ditetapkan Rp10 ribu per porsi. Semula anggarannya Rp15 ribu per porsi.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut, Program Makan Bergizi bakal dimulai di 932 titik pada Januari 2025. Sasarannya 82 juta anak, dan dilakukan secara bertahap. Dalam RAPBN 2025, anggaran makan bergizi direncanakan Rp71 triliun.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!