NASIONAL

Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, DPR Bakal Panggil Kapolrestabes

"Kapolresnya ini, setelah kejadian saya telpon aja enggak angkat telpon."

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Rony Sitanggang

Polisi tembak mati pelajar di Semarang
Demo solidaritas kasus penembakan pelajar di depan Polda Jateng, Kota Semarang, Kamis (28/11/24). (Antara/Aji Styawan)

KBR, Jakarta-  Komisi Hukum DPR RI bakal memanggil secara khusus Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang, Jawa Tengah, Irwan Anwar guna mendalami kasus penembakan seorang siswa SMKN di Semarang hingga tewas. Ketua Komisi Hukum DPR RI, Habiburokhman mengatakan  mendapat banyak aduan dari masyarakat agar segera mengevaluasi khusus Irwan Anwar tekait kejadian itu.

“Banyak sekali masyarakat yang menyatakan bahwa kapolresnya perlu mendapatkan evaluasi khusus, kami sependapat juga ya karena Kapolresnya ini, setelah kejadian saya telpon aja enggak angkat telpon. Bagaimana mungkin kita sebagai pengawas resmi langsung, kita ingin mendapatkan informasi dari kapolresnya tidak diindahkan oleh si Kapolres ini padahal peristiwanya sangat luar biasa,” ucapnya saat konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Habiburokhman pun menyinggung bahwa Irwan Anwar juga melontarkan pernyataan dengan seenaknya bahwa penembakan yang dilakukan anggotanya terhadap pelajar  karena korban diduga anggota gangster Pojok Tanggul yang tengah melakukan tawuran dengan gangster Seroja.

“Dengan seenaknya diklaim sebagai gangster, gangster seperti apa gitu kan. Kami akan memanggil khusus si Kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya,” ujarnya.


Baca juga:

Sebelumnya, kasus tewasnya pelajar di Semarang, Jawa Tengah ditembak polisi menjadi sorotan publik.  Semula kasus ini menjadi perbincangan di media sosial lantaran dikabarkan ditembak polisi hanya gara-gara senggolan motor di Jalan Candi, Penataran, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari.

Namun Kapolrestabes Semarang, Irwan Anwar menyampaikan hal berbeda dari yang santer dibicarakan publik.

Kata dia penembakan itu dalam upaya membubarkan tawuran yang terjadi di depan Perumahan Paramount, Semarang Barat. Namun saat dikonfrontir, satpam perumahan itu mengaku tidak tahu adanya tawuran.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!