RAGAM
Perluas Jaringan dan Tingkatkan Bisnis Kamu di MFWS 2024!
Modest Fashion & Womenpreneur Summit (MFWS) 2024 akan dilaksanakan pada 8 - 10 Februari 2024 di Malaysia. Cek selengkapnya disini!
AUTHOR / Iqbal Rizqy Ramadhan
KBR, Jakarta – Modest Fashion & WomenpreneurSummit (MFWS) 2024 siap diselenggarakan mulai dari tanggal 8, 9, dan 10 Februari 2024 yang akan menjadi rumah baru bagi pengusaha perempuan dari seluruh dunia untuk berjejaring dan membuka kesempatan kolaborasi.
MFWS 2024 sukses menggaet partisipan dari lebih 57 negara dan mengusung tema “High Level Women Forum For Economic Growth and Sustainability” dengan tujuan untuk memperluas jaringan bagi para pengusaha perempuan agar dapat bertumbuh lebih pesat dan meningkatkan daya saing di ekosistem bisnis yang penuh persaingan modern ini.
“High level itu berarti memang mereka punya value untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan sekitarnya. Memiliki rasa kekhawatiran dan keinginan untuk terus berkembang dan bermanfaat, tidak hanya bagi perusahaannya, namun juga bagi manusia dan lingkungan.” ujar Ayu May Fakih selaku CEO Kreasi Mode International.
“Dengan kita menciptakan wadah womenpreneur summit ini mereka bisa ter-connect satu sama lain,” tambahnya.
Dari tema besar tersebut, MFWS 2024 merumuskan tiga materi utama yang mesti menjadi prioritas bagi setiap pengusaha perempuan yang ingin mengembangkan bisnisnya, yaitu marketing strategy, finance & investment strategy, dan system strengthening.
“MFWS 2024 dirancang sebagai ruang yang inklusif untuk menjadi support system bagi para pebisnis perempuan di seluruh dunia,” tutur Ayu.
MFWS 2024 akan menghadirkan sederet pembicara yang sudah berpengalaman di berbagai bidang bisnis.
Beberapa di antaranya adalah Eva Law (Pimpinan dari Association of Family Offices in Asia), Nur Asia Uno (Ketua Asosiasi Fashion Indonesia), Susan Emir (Pemilik Rumah Sabine), Alia Khan (Pendiri dan Pemimpin Islamic Fashion and Design Council), dan tokoh pemimpin pengusaha perempuan lainnya.
Dalam penyelenggaraan MFWS 2024, Kreasi Mode Internasional tidak sendirian. Beberapa lembaga/organisasi, perusahaan, dan brand turut serta memastikan terselenggaranya acara ini.
Apalagi, mengingat luasnya lingkup target partisipan dari berbagai negara, dukungan dari perusahaan, lembaga/organisasi dan brand lokal maupun luar negeri dibutuhkan untuk memperkuat kredibilitas acara ini.
“Saat ini sudah ada delapan mitra kolaborasi yang turut serta mensukseskan acara MFWS. Di antara lembaga tersebut adalah Asosiasi Fashion Indonesia, modest fashion Australia, modest fashion Manila, Islamic Fashion & Design Council dari London,” ujar Nurasiah Jamil selaku Project Manager MFWS 2024
“Association of Family Office in Asia dari Hongkong, Scarf Media, hellobcr dan Indonesian Fashion Chamber. Kolaborasi masih terus digalakan dengan berbagai pihak untuk mensukseskan acara ini,” tambahnya.
Hal yang menarik dari MFWS 2024 yaitu modest fashion show yang akan menampilkan 12 brand modest fashion terpilih dari berbagai negara. Hingga saat ini, telah terpilih 5 brand fashion lokal meliputi By Ayu Dyah Andari, Hijaberlin, BT Batik Trusmi, Zeta Prive, dan Greenism.
“MFWS 2024 akan dimulai dengan opening yang di dalamnya ada perhelatan modest fashion show. Kita ada 12 slot yang akan kita tampilkan. Saat ini sudah ada 5 brand Indonesia.” ujar Nurasiah Jamil.
Ayu May Fakih merupakan perempuan lulusan Universitas Indonesia ini telah memiliki pengalaman panjang memprakarsai berbagai pagelaran internasional yang berfokus pada youth development melalui Model United Nations yang telah melibatkan lebih dari 100 negara dan dihadiri ribuan peserta.
“Bersama Kreasi Mode International, saya ingin membangun wadah di mana pengusaha perempuan dapat saling terhubung tanpa dibatasi oleh jarak antar negara ataupun perbedaan sektor bisnis.” ujar Ayu.
Baca juga: Ramadan Runway 2023, Inspirasi Outfit Kamu di Hari Raya! - kbr.id
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!