BERITA

OTT, Tim Saber Pungli Jabar Tangkap Pegawai KIR Kendaraan Kota Cirebon

Tim Saber Pungli menyita barang bukti berupa uang tunai Rp1,295 juta, tujuh buah buku KIR kendaraan yang diproses tanpa prosedur atau Kir tembak

AUTHOR / Frans Mokalu

OTT, Tim Saber Pungli Jabar Tangkap Pegawai KIR Kendaraan Kota Cirebon
Barang bukti penangkapan pelaku pungli uji KIR kendaraan di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Frans Mokalu/KBR)

KBR, Citebon - Tim Tindak I Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Provinsi Jawa Barat menangkap seorang pegawai negeri sipil di unit KIR kendaraan di Dinas Perhubungan Kota Cirebon.

Pegawai bernama Rudianto itu ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) karena meminta uang imbalan perpanjangan uji KIR kendaraan, dan tidak sesuai prosedur.


Juru bicara Polda Jawa Barat Yusri Yunus mengatakan dalam operasi tangkap tangan itu, tim Saber Pungli menyita barang bukti berupa uang tunai Rp1,295 juta, tujuh buah buku KIR kendaraan yang diproses tanpa prosedur atau Kir tembak serta satu buah Kartu Tanda Anggota (KTA) Dinas Perhubungan atas nama Rudianto.


"Pelaku ini menjabat Kepala Seksi Pengujian. Ia mengesahkan perpanjangan KIR kendaraan namun kendaraan yg telah disahkan perpanjangannya tidak masuk ke dalam proses pemeriksaan dan mobil tidak dibawa ke kantor UPTD, dengan meminta imbalan sebesar Rp 320.000. Sedangkan biaya resmi pengujian hanya sebesar Rp66 ribu," kata Yusri Yunus.


Baca juga:


Yusri Yunus mengatakan rata-rata dalam sehari Rudianto bisa mengurus uji perpanjangan KIR kendaraan sekitar 10-15 unit kendaraan tanpa prosedur, atau tanpa dilakukan pemeriksaan ataupun dibawa kendaraanya.

Saat ini pelaku tengah diperiksa tim Saber Pungli Jawa Barat. "Pada saat ini pelaku dan saksi lain sedang diperiksa di polres Kota Cirebon," kata Yusri.


Editor: Agus Luqman 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!