NASIONAL
NasDem Akui Dapat Sembilan Kursi Pimpinan Komisi di DPR
Pada periode 2019-2024, Ketua Komisi IX diketuai politikus Nasdem, Felly Estelita Runtuwene. Komisi ini membidangi Ketenagakerjaan dan Kesehatan.

KBR, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Nasdem, Saan Mustopa mengatakan, partainya mendapatkan sembilan jatah kursi pimpinan komisi di parlemen. Terdiri dari tiga ketua dan enam wakil komisi di DPR periode 2024-2029.
"Nanti komposisinya siapa dan di mana aja nanti ya. Ini kan kita masih proses. Ini kita masih proses jadi sabar ya untuk teman-teman. Kita ada di komisi IX, tetap ya di komisi IX. Tapi nanti saya cek lagi," ujar Saan kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).
Pada periode 2019-2024, Ketua Komisi IX diketuai oleh politikus Nasdem yakni Felly Estelita Runtuwene. Komisi ini membidangi Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR menetapkan penambahan dua Komisi, yang sebelumnya berjumlah 11 kini menjadi 13 Komisi.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, keputusan itu sudah mendapatkan persetujuan dari delapan fraksi di DPR.
“Secara baik, tenang, adem ayem, keputusan tentang komposisi dan kesepakatan siapa sesuai dengan profesionalitasnya jumlah anggota yang ada, siapa kemudian yang memimpin komisi-komisi dari 13 komisi yang ada dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD yang ada,” ucapnya usai rapat pimpinan di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2024).
Puan menyebut, penambahan jumlah Komisi di DPR ini adalah sebagai bentuk penyelarasan dari rencana pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan menambah jumlah kementerian.
Terkait NasDem yang tidak memiliki kadernya di jajaran Kabinet Prabowo, Saan yang juga Wakil Ketua Umum Partai Nasdem menegaskan, partainya tetap berada di barisan pemerintahan, meski tidak menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Enggak, kita enggak di luar kabinet. Kita ada dalam barisan pemerintahan pak Prabowo. Jadi kita bagian dari koalisinya pak Prabowo, dan kita akan mendukung pemerintahan pak Prabowo. Tapi Nasdem sekali lagi memberikan dukungan itu sepenuh hati ya terhadap pemerintahan Prabowo," ujar Saan.
Saan menambahkan partainya mengedepankan etika dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran. Caranya yakni dengan memberikan kesempatan kepada partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 mengisi pos di kabinet.
Sebelumnya, Partai NasDem menegaskan bahwa partainya tidak akan menjadi oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, meski tidak menyetorkan nama untuk mengisi kursi menteri.
Hal ini dikarenakan partainya mengaku sadar diri tidak akan meminta jatah kursi menteri. Sebab, NasDem tak memberikan dukungan pada Prabowo di Pilpres 2024 kemarin.
Baca juga:
Bertambah Dua, DPR Kini Punya 13 Komisi
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!