NASIONAL

Kemunduran Demokrasi, Mahfud Khawatir Kebiasaan Elit Rekayasa Hukum

Mahfud bilang, salah satu indikatornya adalah semakin masifnya demokrasi transaksional di tanah air.

AUTHOR / Heru Haetami

Kemunduran Demokrasi, Mahfud Khawatir Kebiasaan Elit Rekayasa Hukum
Eks Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: ANTARA/HO. Kemenko Polhukam)

KBR, Jakarta - Eks Menkopolhukam Mahfud MD menyebut telah terjadi kemunduran di bidang demokrasi dan penegakan hukum yang bersifat substantif.

Mahfud bilang, salah satu indikatornya adalah semakin masifnya demokrasi transaksional di tanah air.

"Memang demokrasi kita tuh agak mundur. Sekarang ada demokrasi transaksional itu cukup luar biasa. Kemudian mobilisasi masyarakat oleh institusi resmi negara juga tidak bisa disembunyikan. Meskipun hukum formalnya mengatakan itu tidak ada tetapi masyarakat dan kita semua merasakan itu," ujar Mahfud dalam siniar di Kanal Youtube resmi Mahfud MD, Selasa, (21/5/2024).

Mahfud MD mengaku khawatir, kondisi tersebut memicu terus terjadi rekayasa hukum di masa depan. Sehingga, ada kebiasaan bahwa sekelompok elit yang sedang memegang kekuasaan dan ingin mencapai sesuatu, lalu dibuat hukum agar keinginannya tercapai.

"Sehingga hukum dibuat karena keinginan sekelompok orang yang sedang memegang kekuasaan atau tidak dibuat hukumnya, hukum yang ada diubah. Dicari cara prosedur formal agar hukum bisa diubah dan dijelaskan secara formal bahwa itu tidak melanggar. Padahal secara substansi dan etika itu bermasalah," ujarnya.

Baca juga:

* TPN Ganjar-Mahfud Sangat Serius Menggulirkan Hak Angket

* Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Upaya Redam Hak Angket?

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!