BERITA

Keluarga Kru KRI Nanggala-402 di Rembang Berharap Jenazah Bisa Ditemukan

"Yang namanya orang tua sedih kehilangan anak, itu pasti. Kalau memang gugur, semoga jenazahnya bisa ditemukan,“

AUTHOR / Musyafa

Keluarga Kru KRI Nanggala-402 di Rembang Berharap Jenazah Bisa Ditemukan
Sudiyanto, warga Lasem, Rembang , Jateng memegang foto anaknya, Serda Dwi Nugroho Yogianto, kru KRI Nanggala-402. (KBR/Musyafa).

KBR, Rembang-  Keluarga korban kapal selam KRI Nanggala-402 di Rembang, Jawa Tengah masih berharap jenazah korban bisa ditemukan. 

Sudiyanto, salah satu ayah awak kapal yang tinggal di Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, mengatakan anaknya Dwi Nugroho Yogianto (40 tahun), bertugas sebagai Bintara Kesehatan kapal selam Nanggala.

Sudiyanto masih berharap mukjizat anaknya selamat. Tapi kalau tidak, ia tetap merasa bangga sang putera gugur saat menjalankan tugas.

“Gugur bela negara, jadi nggak meninggal sia-sia. Tapi yang namanya orang tua sedih kehilangan anak, itu pasti. Kalau memang gugur, semoga jenazahnya bisa ditemukan,“ kata Sudiyanto, Selasa (27/04).

Adiknya Dwi Nugroho Yogianto, yakni Bayu merupakan  awak kapal selam Alugoro 405. Kapal selam itu termasuk salah satu yang melakukan pencarian kapal selam Nanggala 402, sehingga terselip kisah seorang adik turun langsung untuk mencari keberadaan sang kakak.

Selain warga Lasem, ada pula warga Kelurahan Pacar, Rembang yang menjadi awak kapal selam Nanggala 402. 

Kabar gugurnya 53 prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 itu disampaikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tajahjanto pada konferensi pers Minggu sore (25/4/2021) di Bali. Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pagi.  

Editor: Rony Sitanggang

(Catatan Redaksi: Pada 27 April 2021, pukul 15.31 WIB dilakukan koreksi kesalahan tulis pada judul, yang semula tertulis: Keluarga Kru KRI Nanggala-402 di Rembang Berharap Jenazah Bisa Sitemukan. - Red)

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!