NASIONAL

Kalah Versi Hitung Cepat di Lumbung Suara Pemilu, PDIP: Ada yang Curang

"Saya mengenal Jawa Tengah dengan baik. Saya terpilih sebagai anggota DPR RI tiga kali. Jawa Tengah bukan hanya kandang banteng, namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme"

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Muthia Kusuma

PDIP
Ilustrasi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (FOTO: ANTARA)

KBR, Jakarta- Sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat atau quick count Pilkada 2024. Dari hasil hitung cepat itu, suara pasangan calon kepala daerah yang diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus mendominasi kemenangan di daerah lumbung suara pemilihan umum.

Baca juga:

Ada enam daerah lumbung suara pemilu yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra Utara. Dari enam daerah itu, calon yang diusung KIM Plus menang. Hanya di Jakarta, paslon KIM plus kalah, berdasar hitung cepat survei. Calon yang diusung KIM plus bahkan menggeser dominasi PDIP di Jawa Tengah yang kerap dianggap sebagai ‘kandang banteng.’

PDI Perjuangan menyayangkan ada kekuatan yang melakukan kecurangan di pilkada. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, bentuk kecurangan itu berupa politik uang dan mobilisasi aparatur untuk kemenangan pihak lain. Ia meminta semua pihak mengumpulkan barang bukti kecurangan di Pilkada 2024.

"Jaga dan amankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya. Kedua kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga money politik dan ketidaknetralan pejabat kepala daerah, dan juga tekanan yang diberikan kepada kepala desa. Ketiga, kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik sekali lagi money politik yang terjadi," kata Mega dalam sebuah video yang diunggah di akun Youtube Resmi PDI Perjuangan (27/11/24).

Baca juga:

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan ada laporan mobilisasi pejabat kepala daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral di Jawa Tengah. 

"Saya mengenal Jawa Tengah dengan baik. Saya terpilih sebagai anggota DPR RI tiga kali. Jawa Tengah bukan hanya kandang banteng, namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme. Saya melihat energi pergerakan rakyat, simpatisan, dan kader yang militan dan seharusnya tidak akan terkalahkan jika Pilkada dilakukan secara fair, jujur dan berkeadilan. Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan maka yang terjadi adalah pembungkaman," kata dia.

Megawati juga mendorong pengumpulan berbagai fakta penghadangan di pilkada Banten yang menyebabkan ketidakadilan.

Di lain pihak, Partai Gerindra merespons dugaan kecurangan dengan cara pengerahan aparat negara untuk memenangkan pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dugaan itu perlu dibuktikan dengan melakukan pelaporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Jadi saya pikir apa yang disampaikan tadi dan juga kemudian ada di beberapa media mungkin akan bisa dibuktikan. Apabila kemudian ada laporan ke Bawaslu, ke Gakkumdu nanti kita akan lihat bagaimana prosesnya," kata Dasco di Gedung Parlemen, Kamis, (28/11/24).

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!