NUSANTARA
Jokowi dan Gibran Masuk DPT Pilkada Solo, Pemkot Siapkan Pengamanan
"Tapi kalau kebetulan beliau pas hari itu ada agenda di tempat lain kan tetap bisa nyoblos di TPS lain.
AUTHOR / Yudha Satriawan
-
EDITOR / Wahyu Setiawan
KBR, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memetakan pengamanan dan pelayanan untuk Presiden ke-7 Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat pemungutan suara Pilkada 2024 nanti. Sekda Pemkot Solo Budi Murtono mengatakan, keduanya masih masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Solo.
"Beliau (Jokowi) kan sudah ber-KTP di Solo, Sumber, dan sudah masuk dalam DPT Pilkada ya nanti di TPS Sumber. Jadi kemungkinan besar beliau nyoblosnya di Sumber. Tapi kalau kebetulan beliau pas hari itu ada agenda di tempat lain kan tetap bisa nyoblos (di TPS lain), aturannya kan seperti. Tapi kalau tercatat di DPT-nya itu di DPT di TPS di Kelurahan Sumber," ujar Budi, Rabu (30/10/2024).
Budi menambahkan, Gibran juga belum mengajukan pindah kependudukan meski sudah menjadi wakil presiden dan menetap di Jakarta.
"Jadi masih tercatat di Kota Solo. Jadi otomatis seperti kemarin Pak Jokowi ya, karena mantan presiden ya pengamanan ada, Mas Gibran ya sama (pengamanan juga). Cuma kami belum secara khusus membahas itu, belum. Tapi saya cuma berpendapat perlakuannya akan sama dengan kemarin Pak Jokowi," jelasnya.
Budi mengatakan Pemkot akan berkoordinasi dengan KPUD Solo, Bawaslu Solo, dan TNI-Polri.
"Pengamanan jelas ketat," imbuh Budi.
Berdasarkan informasi dari KPUD Solo, Jokowi dan Iriana akan menggunakan hak pilih Pilkada di TPS 12 Sumber. Sedangkan putra sulungnya, Gibran beserta istri Selvi Ananda, menggunakan hak pilih di TPS 18 Manahan Solo.
Baca juga:
- Kampanye Pilkada Dimulai, Ini Pesan Jokowi
- Didukung Gibran, KIM Bakal Lawan PDIP di Pilkada Solo
- Pindah KTP, Presiden dan Ibu Negara Masuk DPT Pilkada Solo
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!