NASIONAL
Gondongan pada Anak Melonjak di RI, Apa Imbauan IDAI?
Gondongan bisa menular melalui droplet (cipratan air ludah) atau barang-barang yang kontak dengan pengidap.
AUTHOR / Hoirunnisa
-
EDITOR / Sindu
KBR, Jakarta- Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkapkan kasus penyakit mumps atau gondongan melonjak signifikan beberapa bulan terakhir. Anggota Pengurus Pusat (PP) IDAI, Irene Ratridewi menyebut, hingga saat ini, ada ribuan kasus gondongan di Indonesia.
"Paling banyak mumps (gondongan, red), nomor dua HFMD atau flu Singapura, yang ketiga cacar air. Di mana dua atau tiga bulan yang lalu terbalik kejadiannya. Kasusnya (gondongan) sampai 6.000 lebih ya, kalau kita lihat tadi HFMD 1.600 sekian. Sedangkan gondongan bisa enam kali lipat," kata Irene dalam konferensi pers secara daring, Selasa (13/11/2024).
Anggota PP IDAI, Irene Ratridewi mengimbau masyarakat segera vaksinasi sebagai pencegahan penyakit menular, dan dibarengi perbaikan nutrisi pada anak.
Kata dia, gondongan bukan hanya menyerang anak-anak, namun juga remaja. Remaja laki-lali yang gondongan, berpeluang mengidap penyakit lain, yakni orchitis atau peradangan pada testis.
Karena itu, Irene mengimbau para orang tua menjaga anak dari potensi infeksi virus penyebab gondongan. Gondongan bisa menular melalui droplet (cipratan air ludah) atau barang-barang yang kontak dengan pengidap.
"Segera membawa anak yang menunjukkan gejala gondongan ke fasilitas kesehatan agar dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan melakukan vaksinasi dan langkah pencegahan lainnya," ujar Irene.
Kata Irene, selain gondongan, penyakit lain yang sedang mengintai anak-anak adalah cacar air dan hans, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura.
"Nah, ini agak sedikit berbeda dibandingkan cacar air sama-sama lentingan, tapi lentingannya lebih kecil dan lebih padat. Seringnya di mana? Ada di bibir, kemudian ada di kepala. Ada juga di langit-langit mulut, di pipi, bagian dalam pipi kemudian di gusi juga bisa di lidah juga bisa," jelas Irene.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!