NUSANTARA
Gedung YPK Bandung Ditutup Sementara, Aktivitas Seni Dialihkan
"Jadi kurang lebih 1,5 bulan sambil berjalan perbaikan kami juga menunggu rekomendasi untuk rehabilitasi"

KBR, Bandung- Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Bandung akan ditutup sementara mulai Selasa, (5/11) untuk perbaikan setelah atapnya ambruk.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengtakan perbaikan darurat akan dilakukan selama sekitar 1,5 bulan. Setelah itu, akan dilakukan revitalisasi besar-besaran pada tahun 2025 untuk mengembalikan gedung bersejarah ini ke kondisi aslinya.
"Kami akan menutup Gedung YPK ini hari Selasa dan menunggu rekomendasi dari Ibu Retno (Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Kebudayaan) karena akan segera diperbaiki. Jadi kurang lebih 1,5 bulan sambil berjalan perbaikan kami juga menunggu rekomendasi untuk rehabilitasi kembali kepada kaidah-kaidah awal gedung cagar budaya. Dan itu InsyaAllah akan dilakuakan pada 2025," ujar Bey di Bandung, Senin (4/11/2024).
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menambahkan, biaya perbaikan sementara akan diambil dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia mengatakan, selama proses perbaikan, kegiatan seni dan budaya di Gedung YPK akan dialihkan ke lokasi lain.
"Kegiatan seni dan budaya di Gedung YPK dipindahkan ke fasilitas lain milik Pemda Provinsi, termasuk pameran seni yang sedang berlangsung ketika bencana terjadi," kata Bey.
Baca juga:
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Retno Raswaty, menjelaskan perbaikan akan difokuskan pada aspek keamanan gedung. Revitalisasi yang akan dilakukan pada tahun depan akan melibatkan perencanaan yang matang untuk memastikan Gedung YPK tetap sesuai dengan nilai sejarah dan budaya.
"Pemugaran cagar budaya memerlukan waktu, sehingga rapat disepakati di awal 2025 membahas detail engineering design (DED) untuk keseluruhan bangunan cagar budaya Gedung YPK," jelas Retno.
Retno merekomendasikan Pemda Provinsi Jabar untuk mendata bangunan cagar budaya lainnya, terutama situs-situs yang termasuk cagar budaya nasional. Tujuannya yaitu untuk pengecek kondisi terakhirnya, dalam rangka perlindungan dan pelestarian bangunan cagar budaya.

Di lain pihak, Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa, mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menangani kerusakan gedung ini.
"DPRD sangat mengapresiasi langkah cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur dan rekan-rekan Dinas terkait," ungkap Buky.
Menurut Buky, Gedung YPK selama ini lekat dengan aktivitas seniman dan budayawan Jabar, khususnya Kota Bandung. Dia meminta para seniman dan budayawan untuk bersabar, karena proses perbaikan dan revitalisasi bangunan cagar budaya membutuhkan waktu dan ketelitian.
"Rekan-rekan seniman budayawan untuk bisa memahami situasi sekarang, rehab gedung heritage tidak semudah gedung biasa. Ada aturan, ada undang-undangnya, oleh karena itu membutuhkan rekomendasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan," jelasnya.
"Seperti misalnya harus ada bahan- bahan yang mendekati aslinya, dan sebagainya," tambah Buky.
Saat kejadian itu pada Senin (28/10/2024) di Gedung YPK, gedung dalam kondisi ramai dipergunakan sebagai lokasi pameran seni lukis.
Menjelang aktivitas pameran berakhir, sekitar pukul 17.30 WIB, atap roboh di bagian depan bangunan yang digunakan sebagai ruang galeri.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!