NASIONAL

Formappi: Bila PDIP Gabung Prabowo-Gibran, Posisi DPR Makin Lemah

Lucius memprediksi, jika benar PDIP merapat ke Koalisi pengusung "Prabowo-Gibran", maka posisi DPR akan semakin lemah.

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / R. Fadli

Prabowo-Gibran
Peneliti Formappi Lucius Karus di Sekretariat Formappi, Jakarta, Senin (13/5/2024). (Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

KBR, Jakarta - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, ada sinyal PDIP akan bergabung dengan Koalisi pendukung "Prabowo-Gibran".

Hal ini diindikasikan dengan kembali dipilihnya Puan Maharani sebagai Ketua DPR, dan rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Lucius memprediksi, jika benar PDIP merapat ke Koalisi pengusung "Prabowo-Gibran", maka posisi DPR akan semakin lemah.

"Dulu saja ada oposisi tapi rasanya tanpa oposisi. Apalagi kalau benar-benar tanpa ada partai yang menyatakan tegas menjadi oposisi. Jadi mungkin akan lebih semakin lembek, semakin lemah dari DPR 2019-2024. Karena membayangkan di 2019-2024 masih ada PKS yang konsisten di jalur oposisi, itu pun tak berdaya sama sekali. Semua partai akhirnya setuju untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh Koalisi. Kalau nanti semuanya jadi Koalisi ya jauh lebih buruk dari yang terjadi di 2019, tanpa ada catatan lagi di keputusan-keputusan yang akan diambil oleh DPR," kata Lucius kepada KBR Media, Kamis (3/10/2024).

Lucius menduga adanya kompromi antar-fraksi di DPR sehingga akhirnya Puan bisa dengan mulus terpilih kembali menjadi Ketua DPR. Padahal saat ini secara politik, posisi PDIP sendirian berada di luar Koalisi pendukung Prabowo-Gibran.

Namun, ia tak bisa memastikan kompromi macam apa yang telah disepakati antara PDIP dengan Koalisi pengusung "Prabowo-Gibran". Perkembangan tersebut kata dia, akan terlihat pasca-pertemuan Prabowo-Megawati.

"Kalau tidak ada kompromi bisa saja koalisi pendukung Prabowo ini melakukan manuver misalnya mengubah Undang-Undang MD3 sekadar untuk menggeser Puan. Tapi kan ini tidak dilakukan. Artinya sudah ada semacam kompromi antara fraksi-fraksi atau partai-partai yang mendukung Prabowo dan PDIP. Cuma kan kita belum tahu komprominya itu seperti apa. Apakah komprominya dengan menerima Puan sebagai Ketua DPR tanpa Revisi Undang-Undang MD3 otomatis bahwa PDIP akan masuk koalisi, atau tetap dia tetap di oposisi tetapi gerakannya akan diatur sedemikian rupa, atau bagaimana," tandasnya.

Baca juga:

Ahmad Muzani Sah Jadi Ketua MPR RI, Ini Komposisi Pimpinan MPR RI 2024-2029

Ketua MPR Ahmad Muzani Ajak Sukseskan Pelantikan Prabowo-Gibran

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!