RAGAM

Dukung Indonesia Bebas Kusta Melalui Aksi Nyata Mahasiwa

Jumlah kasus kusta tahunan Indonesia masih sangat tinggi di dunia. Peran mahasiswa sebagai agent of change sangat penting untuk mendukung Indonesia bebas kusta.

AUTHOR / Iqbal Rizqy Ramadhan

NLR Indonesia_SUKA Goes to Campus
Kegiatan Talkshow NLR Indonesia bersama KBR dan Universitas Hasanuddin Kota Makassar pada Kamis, 25 Mei 2023 di Universitas Hasanuddin Kota Makassar.

KBR, Jakarta - Dalam jumlah kasus kusta tahunan, Indonesia masih menempati peringkat ketiga dunia antara 15.000 hingga 17.000 kasus selama lebih dari satu dekade setelah India dan Brazil.

Selain pengetahuan publik yang minim tentang penyakit menular ini, minat mendalami penyakit kusta di kalangan mahasiswa ilmu kesehatan tidak setinggi minat terhadap penyakit lainnya.

Peran akademisi (dunia kampus) merupakan salah satu unsur penting untuk mendukung Indonesia bebas kusta. Partisipasi dunia kampus sebagai agent of change/agen dapat mengatasi gap informasi kesehatan yang valid terkait isu kusta di masyarakat.

Pada Kamis, 25 Mei 2023 telah dilaksanakan Kegiatan SUKA Goes To Campus yang diadakan NLR Indonesia bersama KBR dan Universitas Hasanuddin Kota Makassar dengan topik pembahasan “Aksi Nyata Mahasiswa untuk Kusta” untuk meningkatkan pengetahuan warga kampus dan mendorong aksi nyata khususnya mahasiswa ilmu kesehatan tentang penyakit tropis terabaikan yang salah satunya adalah kusta..

Narasumber dalam talkshow ini, antara lain;

  • Prof. Dr. Mochammad Hatta, Ph.D, SpMK (K) sebagai Guru Besar Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
  • Ernawati, SKM, MKes sebagai Sub.Koord Pengendalian Penyakit Menular dan Wasor Kusta Propinsi Sulawesi Selatan
  • dr. Riby Machmoed, MPH sebagai Technical Advisor NLR Indonesia
  • Angga Yanuar sebagai Inclusion and Disability Program Manager, NLR Indonesia
  • Ardiansyah sebagai Orang Yang Pernah Mengalami Kusta dan Ketua PerMaTa Bulukumba.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 mahasiswa yang diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta dan stigma. Selain itu mahasiswa termotivasi untuk berpartisipasi aktif sebagai agen perubahan dalam penanganan kusta melalui cara-cara yang kreatif dan berkesinambungan di era digital ini. Hal ini senada dengan harapan Asken Sinaga, Direktur Eksekutif NLR Indonesia.

“Diharapkan mahasiswa sebagai agent of change, cendikiawan dan penggerak perubahan kearah yang lebih baik dapat meningkatkan motivasi dalam memberikan sumbangsih pada penanganan kusta di Indonesia melalui pengetahuan, penelitian, pengabdian dan pengembangan pada isu kusta yang komprehensif dan inovatif di era digital,” ujarnya.

Prof. Dr. Mochammad Hatta, Ph.D, SpMK (K) sebagai Guru Besar Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin juga menjelaskan bahwa penyakit kusta itu bisa diobati tetapi memerlukan waktu yang lama dan gejala kusta belum bisa aktif dikenali jika tidak diperiksakan secara menyeluruh dan intens.

“Penyakit kusta adalah penyakit infeksi dapat sembuh bila diobati. Biasanya jika sudah parah disertai gejala fisik terlihat baru penderita mau berobat”ujarnya.

Selain itu, Ernawati, SKM, MKes sebagai Sub.Koord Pengendalian Penyakit Menular dan Wasor Kusta Propinsi Sulawesi Selatan menyatakan bahwa kasus kusta di Sulawesi Selatan masih tinggi walaupun sudah ada beberapa daerah yang benar-benar bersih dan pentingnya peran perawat atau mahasiswa dalam membantu Indonesia bebas kusta.

“Masih ada 7 daerah di Sulawesi Selatan yang tanda merah kasus kusta. Salah satunya Kabupaten sinjai tertinggi. Peran tenaga perawat dan mahasiswa akan sangat membantu memberi pemahaman sehingga jumlah kasus ini bisa diminimalkan lagi” ungkapnya.

Foto Kemeriahan Kegiatan SUKA Goes to Campus NLR Indonesia bersama KBR dan Universitas Hasanuddin Kota Makassar.
Foto Kemeriahan Kegiatan SUKA Goes to Campus NLR Indonesia bersama KBR dan Universitas Hasanuddin Kota Makassar.

Kegiatan SUKA Goes To Campus merupakan rangkaian proyek SUKA (Suara untuk Indonesia Bebas dari Kusta) yang diinisiasi NLR Indonesia sejak 2021 untuk mengedukasi publik secara kontinyu tentang kusta dan konsekwensinya. Proyek ini menggandeng media, komunitas blogger, universitas, sektor swasta, organisasi profesi dan organisasi penyandang disabilitas.

Anda juga bisa menyimak talkshow secara lengkap edisi “Aksi Nyata Mahasiswa Untuk Kusta” di Youtube Berita KBR atau dapat mengklik link berikut.

NLR Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang mengupayakan Indonesia bebas kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat kusta melalui strategi 3 zero (nihil), yaitu nihil penularan, nihil disabilitas dan nihil eksklusi. NLR Indonesia juga membantu anak-anak yang pernah mengalami kusta dan anak dengan disabilitas agar tumbuh dan berkembang secara optimal. www.nlrindonesia.or.id.

Baca juga: Penyakit Kusta dan Agama, Apakah Ada Kaitannya? - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!