BERITA
Arzetti Bilbina: Masyarakat Bisa Menilai Kinerja Caleg Artis
KBR68H, Jakarta
KBR68H, Jakarta – Hampir sebagian besar partai politik mengusung artis atau tokoh publik menjadi bakal calon legislatif. Nama-nama seperti Arzetti yang merupakan bekas model, lalu ada penyanyi Edo Kondolongit dan juga bintang film Cornelia Agatha serta masih banyak lagi. Mereka semua akan bersaing untuk mendapatkan kursi sebagai anggota DPR periode 20014-19. Muncul anggapan, parpol hanya menggunakan artis dan juga selebritas hanya untuk mendulang suara atau vote getter. Benarkan anggapan itu. Simak perbincangan KBR68H dengan Arzetti Biblina, bekas model yang menjadi caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Banyak anggapan sekarang ini caleg-caleg artis hanya untuk mendulang suara. Bagaimana tanggapan anda?
Iya sah saja kalau orang mengatakan seperti itu. Karena memang kalau kita bicara mengenai artis atau pekerja seni ini setidaknya mereka sudah dikenal masyarakat. Artinya, pada saat mereka diberikan satu pilihan dimana ada beberapa nama caleg pasti masyarakat akan melihat atau membaca dan mencontreng jika mereka sudah tahu siapa. Kebetulan artis insyaallah rata-rata masyarakat sudah tahu, tapi kalau saya rasa tidak fair juga kalau dikatakan artis hanya pendulang suara saja. Karena memang kita berniat bahwa sudah saatnya kita terjun ke masyarakat, bukan sekadar mencari suara saja tetapi total kitapun ingin ada dalam masyarakat. Artinya kita bisa dijadikan aspirator karena kebetulan kita bisa masuk ke semua kalangan, kita juga bisa menjembatani keinginan masyarakat sehingga bisa membawa ke forum Senayan.
Sebenarnya yang belum kelihatan bagaimana mekanisme seleksi partai politik ketika merekrut seorang artis apakah hanya menunjuk atau ada proses seleksi internal. Kalau anda sendiri ketika akan maju sebagai caleg PKB apakah ada proses semacam seleksi yang dilakukan oleh PKB?
Sebetulnya peminangan saya itu dari 2004-2009 kemarin banyak yang meminta tetapi akhirnya kemudian terbuka hati di 2013. Kalau saya bukan hanya karena dipinang kemudian mengambil kesempatan tersebut, tetapi rasanya untuk sekarang hati saya bahwa waktunya bagi saya lebih memanfaatkan waktu yang saya miliki dengan fasilitas yang saya punya. Kebetulan kita juga bisa langsung terjun ke masyarakat, sayapun akan total. Bagaimana kriteria dari partai saya kebetulan saya memilih PKB, karena buat saya PKB ini adalah partai yang memang sevisi dengan saya. Dikatakan bahwa PKB adalah partai yang memiliki kesederhanaan dimana yang kita pegang adalah semangat, bukan karena kita adalah memiliki faktor mesin politik yang besar. Tetapi disini ada kebersamaan dimana saya juga akan bisa bersama-sama dengan partai saya untuk bisa mengaspirasikan keinginan masyarakat, insyaallah menjadi wakil masyarakat yang amanah. Bagaimana partai memilih saya atau saya memilih partai ini adalah proses dimana kita sama-sama pendekatan, istilahnya sama-sama melihat, mendengar, mencari visi dan ternyata kita memiliki satu visi yang sama. Saya alhamdulillah bergabung dengan PKB karena memang saya ingin total ful dan PKB mendukung keinginan dari calon.
Kalau kita berkaca dari anggota DPR periode 2009-2014 ini masih ada beberapa artis menjadi anggota DPR yang kesannya masih belum full melepas pekerjaannya di dunia artis. Menurut anda kalau artis menjadi politisi di DPR apakah dia harus full menjadi politisi atau masih bisa berbagi waktu kegiatan keartisannya?
Tergantung bagaimana manajemen waktu si artis sendiri. Memang kita mengatakan bahwa ada beberapa teman yang masih sempat atau bisa melakukan kegiatan yang merupakan jiwanya di dalam entertainment ada kesempatan waktu yang memang dipersingkat. Tapi bagi saya kembali lagi bagaimana pilihan, kalau memang kita ingin total ya kita total tapi kalau ada kesempatan masih bisa berpartisipasi dalam dunia entertainment itu kembali lagi bagaimana kesiapan waktunya. Tapi kalau kita lihat masih ada beberapa teman yang tidak kelihatan, kalau buat saya kebetulan teman-teman dikenal orang lebih diangkat topik itunya padahal sebetulnya semua sama. Tapi memang kembali lagi niat seseorang artis atau bukan untuk mereka memang benar-benar ada di dalam masyarakat untuk menjalankan amanah ya kembali lagi dari individunya sendiri dan masyarakat pasti bisa menilai.
Kalau anda sendiri apabila terpilih menjadi anggota DPR apakah tetap menekuni dunia modelling atau akan lebih fokus sebagai anggota DPR?
Insyaallah ya kalau untuk pinangan dari 2004-2009 kemarin itu hati saya pada saat itu ada di dalam dunia entertainment, belum terbuka. Pada saat ini insyaallah mudah-mudahan ini juga jalan hidup yang harus saya fokuskan dimana Allah sudah membuka jalan, kemudian ada keinginan, dan ada niat buat saya untuk bisa. Kalau memang berjodoh insyaallah total di dalam partai, karena kebetulan saya salah satu jubir dari partai saya. Artinya saya harus total untuk waktu dan jiwa saya untuk partai dan masyarakat, insyaallah.
Ada anggapan bahwa untuk menjadi anggota DPR perlu dana minimal Rp 1 miliar. Anda sendiri menyiapkan dana berapa agar bisa menjadi anggota DPR?
Betul segala sesuatu pasti dibutuhkan dana ya. Saya jujur tidak memiliki dana, saya tidak memiliki uang banyak, dan kebetulan partai saya juga partai yang penuh kesederhanaan. Jadi disini kita tidak berbicara mengenai berapa banyak uang kita. Karena kemarin pada saat saya berbicara dengan sekjen tahun lalu, dikatakan bahwa banyak sekali partai yang memang memiliki uang yang besar dan bisa menggelontorkan kepada masyarakat. Tetapi akhirnya partai kami hanya sedikit uang, dalam arti kita bicara mengenai amal saja tapi kita yakin berkah dari Allah itu besar. Jadi niat kita hanya memberikan sedikit amal untuk masjid saja tapi keberkahan bisa kita dapatkan, segala sesuatu itu bukan dinilai dari berapa banyak uang kita tetapi dilihat dari betapa besar semangat kita. Keinginan tulus kita bahwa memang total kita di sini adalah menjalankan amanah, Allah yang akan membuka jalan semua dan pastinya Allah yang memberi kemudahan-kemudahan tidak harus kita memiliki uang banyak. Kita tidak memiliki uang banyak, partai saya tidak punya uang banyak.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!