BERITA

Radikalisme, Menteri BUMN Sampaikan Data ke Menkopolhukam

Radikalisme, Menteri BUMN Sampaikan Data ke Menkopolhukam
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen Kartika Wirjoatmodjo saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (2/12/2019). (Antara/Galih)

KBR, Bogor-  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendatangi kantor Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD untuk melaporkan dugaan radikalisme di kementeriannya. Ia mendatangi Mahfud untuk meminta masukan bagaimana langkah mengantisipasi penyebaran paham radikal itu, namun ia tidak mau membeberkan apa saja saran yang diberikan oleh Mahfud.

Erick mengatakan akan melakukan saran yang diberikan Mahfud.

"Kita tunggulah, karena yang namanya ideologi sudah putus, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Tidak ada ideologi lain yang ada di Indonesia, dan itu sendiri sudah diputuskan bukan saat ini loh, the founding father zaman dulu." ujar Erick, di Kantor Menkopolhukam, Kamis (06/12/2019).


Erick mengatakan, saat pertemuan siang hari ini ia hanya memberi informasi data yang ia dapat terkait kondisi yang terlihat. Dan meminta langkah-langkah apa yang harus ia lakukan nantinya.


"Ini cuma soal Radikal, cuma data aja diinformasikan. (Kata pak Mahfud apa?) Tidak apa-apa.  sesuatu yang harus dijalankan saja. (Sarannya?) Saya tidak bisa ceritakan. (Akan laksanakan saran?) Ya harus kan Menko, kalau Menko yang perintah kita harus." ujar Erick.


Meski Erick tidak mengatakan sudah sejauh mana tahap radikalisme yang ada di kementeriannya. Namun Ia mengatakan akan tetap mengantisipasi dan meminta penjelasan dari pegawai yang terindikasi radikalisme di kementerian BUMN.


Editor: Rony Sitanggang

  • Menkominfo
  • ASN
  • aduanasn
  • portal aduan
  • radikalisme

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!