BERITA

Saksi Ciracas: Sekelompok Orang Serang Rumah Tersangka Penyerang Anggota TNI

""Aku dengar ribut-ribut dari sana, otomatis aku keluar ke jalan, ngeliat kesana. Teriaklah mereka 'masuuuk...' Gitu kan. Nggak ada orang yang berani keluar rumah.""

Saksi Ciracas: Sekelompok Orang Serang Rumah Tersangka Penyerang Anggota TNI
Tersangka melakukan reka ulang kejadian saat pengeroyokan anggota TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/12/2018). LIma orang jadi tersangka penyerangan anggota TNI di Ciracas pekan lalu. (Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga)

KBR, Jakarta - Sekelompok orang menyerang rumah Oloan Hutapea, warga Ciracas Jakarta Timur. Oloan merupakan orang tua dari IH.

Penyerangan rumah terjadi sehari setelah IH bersama sejumlah juru parkir terlibat keributan dengan anggota TNI, pada Senin (10/12/2018) lalu.

Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, hari itu, Selasa, ada sekelompok orang datang dan berteriak menginstruksikan semua warga masuk ke dalam rumah.

Kelompok tersebut berpakaian preman, atau tidak mengenakan pakaian yang menunjukkan identitas kelompok tertentu.

"Aku dengar ribut-ribut dari sana, otomatis aku keluar ke jalan, ngeliat kesana. Teriaklah mereka 'masuuuk...' Gitu kan. Nggak ada orang yang berani keluar rumah. Aku lagi jualan, lagi berbenah," kata sumber itu kepada KBR.

Ia mengatakan jumlah orang itu cukup banyak.

"Dari rumah paling depan sana, sampai sini itu rombongannya masih panjang ke belakang. Jadi aku nggak memperhatikan berapa banyaknya orang itu. Dan nggak ada yang berani merhatiin," kata sumber itu.

Orang Tua Bingung

Oloan Hutapea yang merupakan pemilik rumah dan juga orang tua dari IH terlihat kebingungan.

Saat KBR mendatangi rumahnya, di Jalan Haji Bain, Ciracas, Jakarta Timur ia tidak bisa bicara apa-apa.

Menurut cerita sang istri, Oloan Hutapea tengah mengalami depresi dan kelelahan karena tidak terbiasa bertemu dengan orang dan harus menceritakan kejadian tersebut berkali-kali.

Lapor Komnas HAM


Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memantau kasus perusakan rumah orang tua pelaku pengeroyokan dua anggota TNI di kompleks Arundina, Ciracas.


Anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan Komnas HAM akan ikut memantau jika korban perusakan rumah melaporkannya ke Komnas HAM.


"Saya kira, itu sudah ditangani oleh POM bekerjasama dengan Polri juga. Saya kira kalau sudah disitu, sudah cukup. Kecuali kalau memang nanti orang tua atau si korban yang diserbu tentara itu mengadu ke Komnas HAM, ya kita akan coba lihat seperti apa," kata Beka Ulung saat dihubungi KBR, Selasa, (17/12/2018).


Beka Ulung menjelaskan jika tidak ada laporan dari korban Rumah Oloan Hutapea, Iwan Hutapea, pelaku pengeroyokan anggota TNI, Komnas HAM tidak bisa menganalisa lebih jauh.


"Kami juga nggak bisa menganalisa lebih jauh karena memang tidak ada pengaduan yang masuk. Nanti kalau ada aduan yang masuk kami tentu menindaklanjutinya," kata Beka Ulung.


Anggota Komnas HAM lainnya, Amiruddin menjelaskan kasus tersebut sudah ditangani Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI bekerjasama dengan Polri.


"Perusakan itukan tindak pidana, tentu polisi yang menegakan hukum," kata Amiruddin. 

Editor: Agus Luqman 

  • polsek ciracas
  • penyerangan Ciracas
  • penyerangan kantor polisi
  • insiden Ciracas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!