BERITA

Menhub: Pencarian Korban Kecelakaan Lion Air Terus Berlanjut

Menhub: Pencarian Korban Kecelakaan Lion Air Terus Berlanjut

KBR, Jakarta - Pemerintah memastikan akan terus melanjutkan proses pencarian jasad korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LPQ yang jatuh akhir Oktober lalu di perairan Jawa Barat.

Penegasan itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi demonstrasi dari keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air. Dalam aksi yang digelar Kamis (13/12/2018), keluarga korban juga meminta agar Pemerintah menjatuhkan sanksi tegas untuk Lion Air. 

Menteri Budi membantah tudingan bahwa pemerintah mengabaikan 64 korban lain yang belum ditemukan.

"Evakuasi tetap kita jalankan, jadi kita sedang mendatangkan satu kapal pencari lagi. Kalau dianggap pembiaran, itu juga enggak benar. Karena kami melakukan special audit, memberikan catatan-catatan untuk Lion Air agar melakukan perbaikan-perbaikan. Kita ada beberapa yang direkomendasikan untuk dilakukan Lion Air," kata Budi di Hotel Mulia, Kamis (13/12/2018).

Budi mengatakan, pemerintah akan memastikan maskapai Lion Air memenuhi semua hak keluarga korban.

Ia juga akan memastikan Lion Air menjalankan rekomendasi hasil audit spesial, yakni memperbaiki standar operasi prosedur dan kualitas sumber daya manusianya.

Pada Kamis (13/12/2018) sore, puluhan keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air menggelar aksi damai di depan Istana Merdeka. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo melanjutkan pencarian 64 korban yang belum ditemukan.

Baca: Kelalaian Penerbangan Sulit Dipidana, Lantas Bagaimana?

Salah seorang anggota keluarga korban, Anton Sahadi mengatakan, ia dan anggota keluarga korban lainnya menyampaikan empat tuntutan pada Presiden. Tuntutan itu antara lain; permintaan untuk melanjutkan pencarian korban, pendampingan bagi keluarga korban, realisasi pencairan ganti rugi secara layak, dan pemerintah harus mengawal janji dari Lion Air.

"Lion Air harus segera realisasi janji, untuk melakukan pencarian korban lanjutan tahap kedua dan menggunakan kapal dan peralatan yang canggih," kata Anton di depan Istana Negara.

Anton merupakan kakak kandung dari Riyan Aryandi, salah satu korban pesawat nahas itu. Anton meminta pemerintah segera menunaikan janjinya, agar negara dapat hadir dalam peristiwa ini sekaligus mengawal secara tuntas, seperti yang diucapkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi usai kejadian tragis tersebut.

"Tadi juga ada janji Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu, Dia akan mengawal dan negara hadir dalam peristiwa ini. Sementara ini kan masih ada 64 Keluarga kami, yang masih terbenam di dasar laut Tanjung Pakis Karawang Jawa Barat," kata Anton.

Baca juga:

    <li><span id="pastemarkerend"><b><a href="https://kbr.id/NASIONAL/11-2018/proses_identifikasi_pesawat_lion_air_resmi_dihentikan/98251.html">Proses Identifikasi Pesawat Lion Air Resmi Dihentikan </a></b> </span></li>
    
    <li><span id="pastemarkerend"><b><a href="https://kbr.id/NASIONAL/11-2018/polri_sebut_banyak_bukti_nonteknis_jatuhnya_lion_air_pk_lpq/98073.html">Polri Sebut Banyak Bukti Nonteknis Jatuhnya Lion Air PK-LPQ </a></b> 
    


Editor: Kurniati

  • Menhub
  • Budi Karya Sumadi
  • Lion Air JT-610
  • Lion Air PK-LPQ
  • kecelakaan Lion

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!