BERITA

Jadi Komisaris Pertamina, Ahok Ditugasi Pangkas Impor Minyak dan Gas

Jadi Komisaris Pertamina, Ahok Ditugasi Pangkas Impor Minyak dan Gas

KBR, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bekas gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi komisaris utama PT Pertamina (Persero).

"Insyaallah, saya rasa, sudah putus dari beliau (Jokowi), Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama di Pertamina. Lalu akan didampingi oleh Pak Wamen, Pak Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," kata Erick, setelah ia berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Erick menyebut pengangkatan Ahok akan langsung diproses hari ini atau paling lambat Senin pekan depan.

"Lalu, kenapa Pak Basuki di Pertamina, saya rasa bagian terpenting bagaimana target-target Pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai," jelas Erick.

Menurut laporan Kementerian ESDM, sampai tahun 2018 sekitar 74 persen stok gas Elpiji nasional masih berasal dari impor. Sedangkan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), impornya sekitar 38 persen.


Ahok Akan Mundur dari Partai

Erick memastikan, sebelum diangkat jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok akan mundur dari keanggotaannya di PDIP.

Adapun soal penolakan serikat pekerja Pertamina terhadap Ahok, Erick tak memusingkannya. Menurutnya, wajar jika terdapat pro dan kontra dalam organisasi.

Selain posisi komisaris, Erick juga mengganti Direktur Keuangan Pertamina saat ini, Pahala Mansury, menjadi Emma Sri Martini. Emma adalah mantan Direktur Utama Telkomsel.

Pahala Mansury kemudian akan dijadikan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), berdampingan dengan bekas pimpinan KPK Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama-nya.

Karena BTN merupakan perusahaan terbuka, pengangkatan Pahala dan Chandra harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar akhir bulan ini.

Editor: Agus Luqman

  • ahok
  • basuki tjahaja purnama
  • PT Pertamina
  • impor bbm
  • migas
  • gas bumi
  • bbm
  • lpg
  • elpiji

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!