BERITA

Umumkan Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Ancam Pecat

""Jangan korupsi. Yang pertama, menciptakan sistem yang menutup celah korupsi. Kedua, tidak ada ada visi-misi menteri,""

Umumkan Kabinet Indonesia Maju, Jokowi  Ancam Pecat
Presiden Joko Widodo memperkenalkan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Rabu (23/10). (Foto: Antara/Wahyu)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo memberikan tujuh pesan untuk para menteri Kabinet Indonesia Maju, yang ia umumkan hari ini. Jokowi mengatakan, semua menteri dan pejabat setingkat menteri harus langsung bekerja setelah dilantik.

Ia lantas mengingatkan ancaman pemecatan untuk menteri yang dianggap tidak becus bekerja. Selain itu, Jokowi juga ingin para menteri memastikan kasus korupsi tak terjadi di pemerintahan.

"Jangan korupsi. Yang pertama, menciptakan sistem yang menutup celah korupsi. Kedua, tidak ada ada visi-misi menteri, yang ada adalah visi-misi presiden dan wakil presiden. Ketiga, kita semuanya harus kerja cepat, kerja keras, dan kerja yang produktif. Keempat, jangan terjebak pada rutinitas yang monoton," kata Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (23/10/2019).


Selain itu, Jokowi juga memerintahkan para menteri bekerja dengan berorientasi hasil, sehingga bisa langsung dirasakan masyarakat. Menurutnya, menteri tidak hanya bertugas perintahnya sampai pada anak buahnya, melainkan benar-benar terlaksana dengan baik. Jokowi juga memerintahkan menteri mengecek setiap masalah di lapangan, serta selalu serius dalam bekerja.


Jokowi berkata, para menterinya akan menyiapkan Indonesia menjadi negara maju pada 2024, dengan beberapa fokus jangka pendek untuk lima tahun ke depan. Fokus tersebut adalah pengembangan sumber daya manusia dengan penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan usaha kecil, mikro, dan menengah.


Editor: Rony Sitanggang

  • kabinet indonesia maju
  • Kabinet Jokowi-Amin
  • #ReformasiDikorupsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!