HEADLINE

Atasi Defisit BPJS Kesehatan, ini Jurus JK

Atasi Defisit BPJS Kesehatan, ini Jurus JK

KBR, Jakarta-  Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan salah satu langkah agar BPJS Kesehatan tidak menambah defisit setiap tahun adalah dengan menggalakan program masyarakat sehat. Menurut Kalla, jika masyarakat sadar kesehatan dan kebersihan maka beban untuk mengobati akan turun.

Kata dia, dengan adanya program Komunitas Masyarakat dan Kampus Sehat diharapkan bisa membantu masyarakat hidup lebih sehat.

“Saya selalu katakan kepada BPJS anggaran anda selalu defisit, memang yang harus diusahakan ialah bagaimana orang hidup sehat sehingga BPJS tidak defisit. Karena itu upaya hari ini bagaimana hidup sehat, bagaimana masyarakat dan kampus berlaku sehat. Maka adalah suatu langkah yang baik juga baik dari segi arti kesehatan mengerti kalau kita sakit, dan mendorong hidup sehat.” Ujar Kalla, di Universitas Indonesia Salemba, Jumat (04/10/2019).


Dalam sambutan yang ia sampaikan, Kalla mengatakan penerapan gaya hidup sehat memang cukup rendah saat ini, maka dari itu memulai untuk bergerak lebih dan mengkonsumsi makanan sehat tiap hari harus masif dikampanyekan. Kalla mencontohkan negara besar seperti Amerika yang masyarakatnya aktif bergerak masih memiliki 1/3 masyarakat dengan kolesterol tinggi dan obesitas lantaran sering mengkonsumsi junkfood.


Selain penerapan empat sehat lima sempurna, Kalla juga mengatakan pencegahan sejak dini harus mulai disadari masyarakat. Ia mengatakan agar masyarakat datang ke rumah sakit bukan hanya untuk berobat namun untuk memeriksakan kesehatan. Karena jika masyarakat sadar kesehatan dan tahu apa yang diidap oleh tubuhnya, maka pencegahan lebih mudah dan murah dilakukan dibanding mengibati.


Pada kesempatan itu juga Kalla sempat berkomunikasi dengan masyarakat dan dinas kesehatan melalui video conference. Warga dari Depok, Sidoarjo dan Banyuasin sempat menyampaikan beberapa saran kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kesehatan masyarakat.

Sebelumnya ribuan buruh yang berasal dari pelbagai organisasi berunjuk rasa di sekitar depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu (02/10). Para buruh menyerukan tiga tuntutan utama yang tengah diperjuangkan, yakni Revisi UU Ketenagakerjaan, kenaikan iuran BPJS Kesehatan hingga revisi PP 78/2015 tentang pengupahan.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang hadir dalam aksi damai tersebut mengatakan, ketiga tuntutan itu telah disampaikan kepada Presiden dan kali ini saatnya para anggota dewan yang baru dilantik, untuk menyerap aspirasi buruh.

Kata dia, buruh   menolak penaikan iuran BPJS Kesehatan, khususnya kelas tiga, yang dinilai akan menurunkan daya beli masyarakat.


"Kemudian khususnya iuran BPJS kelas tiga, Presiden mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, untuk tidak dinaikkan karena itu akan memberatkan masyarakat," ujar Said Iqbal.


Editor: Rony Sitanggang

 

  • demo buruh
  • ruu bermasalah
  • ruu ketenagakerjaan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!