BERITA

Menkominfo: 49 BTS di Sulteng Telah Berfungsi

""Pak Jonan lah, tolong ini solarnya, make it available," "

Menkominfo: 49 BTS di Sulteng Telah Berfungsi
Menkominfo, Rudiantara.

KBR, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan 49 persen jaringan Base Transceiver Station (BTS) di Sulawesi Tengah telah berfungsi sejak Selasa (2/10/2018).

Namun, Rudiantara tak menampik masih terdapat beberapa permasalahan yang belum bisa diselesaikan dengan cepat.

"Secara keseluruhan Sulawesi Tengah sampai kemarin kami running jam 10 tuh 49 persen, kalaupun sekarang nambah, ya mungkin sekitar, setengah lah dari semua kapasitas. Masalah besar yang diidentifikasi adalah di Palu. Kemarin di Palu, running hanya sekitar 15 persen. Kemudian di Sigi dan Donggala tidak lebih dari 25 persen," kata Rudiantara di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Rabu (3/10/2018).

"Permasalahan utamanya adalah pasok listrik, ada juga tower-nya yang miring, strukturnya harus diperbaiki. Itu yang terjadi. Tapi mayoritas ada listrik," lanjutnya.

Terkait pasokan listrik, Rudiantara menyebutkan, pada 5 Oktober nanti diharapkan listrik sudah mulai masuk lagi ke Kota Palu.


"Jadi perlahan-lahan listrik masuk, kita bisa reaktivasi, secara bertahap tidak bisa seluruhnya. Biasanya kalau tidak ada masalah dengan struktur, 2 hingga 4 jam bisa direaktivasi."

Selain menunggu pasokan listrik masuk, Pemerintah juga telah mengerahkan genset-genset untuk menyuplai listrik untuk BTS. 

Ia mengatakan, penggunaan genset perlu banyak solar. Maka dari itu, Menkominfo juga telah berkomunikasi dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan agar segera menyediakan solar.

"Jadi saya juga minta kepada teman-teman, Pak Jonan lah, tolong ini solarnya, make it available," kata dia. 

  • BTS
  • Rudiantara
  • Kemenkominfo
  • Gempa Palu
  • Gempa Donggala

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!