BERITA

Pengamat Sarankan Pemerintah Ajak Atta Halilintar Dkk ke Papua

Pengamat Sarankan Pemerintah Ajak Atta Halilintar Dkk ke Papua

KBR, Jakarta- Peneliti kajian intelijen dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, menilai pemblokiran internet di Papua tidak bisa menyetop penyebaran opini negatif tentang Papua.

"Upaya itu (pemblokiran internet) tidak akan efektif, karena kalau kita cek, tagar-tagar yang menyerukan referendum dan 'Free West Papua' justru dari luar negeri. Terutama akun akun dari Australia, New Zealand dan Inggris. Bukan dari Indonesia dan bukan dari dalam Papua," jelas Ridlwan dalam wawancara dengan Antara, Selasa (27/8/2019).

"Tuntutan referendum, foto-foto kekerasan dan korban-korban, disebarluaskan dari akun-akun yang IP address-nya di luar Indonesia," kata Ridlwan lagi.

"Justru harus segera pulih internet di Papua, agar warga Indonesia di Papua, saudara-saudara warga Provinsi Papua dan Papua Barat bisa melakukan kontra opini propaganda asing," tegasnya.


Baca Juga: Kominfo Blokir Internet di Papua, Publik Sulit Dapat Fakta


Ajak Atta Halilintar ke Papua

Menurut Ridlwan, pemerintah harusnya melakukan upaya kontra opini negatif dengan memublikasikan situasi nyata di Papua.

"KSP (Kantor Staf Presiden) bisa membawa rombongan jurnalis, influencer media sosial, blogger, dan semua humas pemerintah untuk melakukan pelurusan opini langsung dari dalam Papua," tutur Ridlwan.

Ridlwan mengusulkan, Youtuber Atta Halilintar misalnya, bisa diajak ke Papua untuk menginap di Papua dan melaporkan situasi di sana, supaya ada opini yang berimbang di media sosial.

"Lawan opini dengan opini, jangan justru dimatikan internetnya," tegas dia.

Editor: Agus Luqman

  • papua
  • Papua Barat
  • pembatasan medsos
  • pemblokiran internet

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!