BERITA

AMP: Pertemuan Jokowi dengan Tokoh Papua Tidak Penting

AMP: Pertemuan Jokowi dengan Tokoh Papua Tidak Penting

KBR, Jakarta - Presiden Jokowi akan mengundang sejumlah tokoh Papua dan Papua Barat ke Istana Merdeka, Jakarta, untuk membahas percepatan pembangunan ekonomi di Papua.

Namun, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menilai rencana pertemuan itu tidak penting.

Anggota AMP Albert Mangguar menilai pertemuan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, tokoh yang diundang tak jelas mewakili kepentingan siapa, bukan pula mahasiswa Papua yang menjadi korban diskriminasi rasial di Surabaya.

"Tokoh masyarakat Papua itu yang mana dulu? Tokoh masyarakat Papua, tokohnya harus jelas. Orang yang tidak tahu persoalan, orang hanya ingin makan minum, dapat uang baru diundang, itu kan tidak masuk akal," kata Albert Mangguar kepada KBR, Jumat (23/8/2019). 

"Tidak akan menyelesaikan akar persoalan, permasalahan ini tidak akan tuntas. Yang mengatasnamakan mahasiswa dan juga orang Papua yang akan bertemu Jokowi, kami akan cari mereka," lanjutnya.


Lebih Penting Kasus Diskriminasi dan Referendum

Menurut Albert, pemerintah harusnya fokus menyelesaikan kasus diskriminasi di Surabaya. Ia juga mendesak aparat keamanan supaya tidak melakukan intimidasi pada seluruh mahasiswa Papua di Indonesia.

"Jika itu (intimidasi) masih terjadi, kami mahasiswa Papua akan kembali ke Papua, dan angkat kaki dari NKRI," kata Albert.

"Diskriminasi rasial yang orang Papua alami selama 74 tahun ada di Ibu Pertiwi ini, berikan hak menentukan nasib sendiri. Bisa lihat aksi di Papua. Aksi spontanitas itu menuntut hal yang sama. Mereka meminta hak untuk menentukan hak sendiri. Gelar referendum di sana," pintanya.

Sebelumnya, AMP menggelar unjuk rasa di depan Mabes TNI AD dan Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (22/8/2019).

Dalam unjuk rasa itu AMP memprotes insiden diskriminasi rasial yang menimpa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pekan lalu. AMP juga menyerukan wacana referendum untuk memerdekakan Tanah Papua dari Indonesia.

Editor: Agus Luqman


  • rasisme
  • Papua Barat
  • papua
  • konflik papua
  • papua merdeka

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!