BERITA

Orang Utan di Aceh Barat Daya Ditemukan Malnutrisi di Kebun Sawit

Orang Utan di Aceh Barat Daya Ditemukan Malnutrisi di Kebun Sawit

KBR, Aceh- Seekor orang utan ditemukan kritis di kawasan perkebuan sawit Desa Geulanggang Gajah, Kecamatan Kuala Batee, Aceh. Orang utan betina tersebut mengalami kelaparan atau malnutrisi setelah terisolir di kebun sawit tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, binatang dilindungi tersebut kesulitan mencari makan lantaran habitatnya telah beralihfungsi menjadi perkebunan sawit.

"Tim kita dengan Yayasan Lestari Sumatera Orangutan Consevation Program menerima laporan adanya orang utan yang terisolasi di daerah Kuala Batee. Nah, kemudian tim meluncur ke TKP, orang utan tersebut ada di atas pohon sawit setinggi sekitar 15 Meter," kata Sapto kepada KBR,  Senin (06/08) 

Sapto menambahkan, BKSDA bersama Yayasan Lestari Sumatera Orang utan Conservation Program (YEL-SOCP) langsung melakukan evakuasi terhadap orang utan tersebut ke Pusat Cagar Alam Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Selanjutnya, dokter dan ahli hewan menangani orang utan tersebut.

Lebih lanjut, Sapto mengatakan, orang utan yang diperkirakan berusian 15 tahun tersebut akan kembali dilepas di Cagar Alam Jantho setelah kondisinya pulih.

"Orang utan ini tidak perlu direhab ke Pusat Rehabilitasi orang utan di Batu Mbelin, Sumatera Utara. Artinya, Kita hanya berupaya mengembalikan kondisi kebugarannya kembali, kemudian langsung dilepasliarkan di Cagar Alan Jantho," tutur Sapto.

Editor: Adia Pradana

  • orangutan
  • aceh
  • kerusakan lingkungan
  • orang utan

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Nurul Mutiara R.A6 years ago

    Semoga tetap banyak orang peduli untuk melindungi hewan-hewan seperti itu. Karena mereka begitu berharga untuk kelangsungan ekosistem di alam liar. Saya mendukung penuh :)