BERITA

Ciptakan Rekor, Pertemuan Jokowi dengan Putra Mahkota UEA

"Ditandatangani 12 kesepakatan kerjasama di berbagai sektor."

Dian Kurniati

Ciptakan Rekor, Pertemuan Jokowi dengan Putra Mahkota UEA
Presiden Joko Widodo bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kedua kiri). (Foto: ANTARA)

KBR, Bogor - Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani 12 kesepakatan kerjasama di berbagai sektor.

Kesepakatan dihasilkan dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, yang Rabu (24/7/2019) ini berkunjung ke Indonesia. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan, seluruh kesepakatan yang ditandatangani meliputi tiga kesepakatan antarperusahaan dan sembilan kesepakatan antarnegara. 

Selain itu, Retno juga menilai, pertemuan antara Jokowi dan Mohamed berdurasi total 2,5 jam. Sekaligus pula ini menjadi rekor pertemuan terpanjang dalam sejarah kunjungan tamu kenegaraan yang diterima oleh Presiden.

"Dari sisi substansi yang dibahas adalah pertama, bagaimana kita bisa meningkatkan kerjasama ekonomi. Jadi pembahasan mengenai ekonomi sangat kental sekali. Dan yang kedua yaitu bagaimana kita dua negara muslim bisa melakukan kerjasama yang dapat membawa manfaat bagi umat, bagi masyarakat kita," kata Retno di Istana Bogor.

Sembilan kesepakatan antarnegara itu, jelas Retno, meliputi peningkatan perlindungan investasi, penghindaran pajak berganda, kerjasama industri, kepabeanan, pariwisata, kelautan dan perikanan, pertahanan, kekonsuleran, dan kebudayaan. 

Adapun kesepakatan antarperusahaan meliputi kerjasama di bidang energi, petrokimia, dan transportasi. Nilai kerjasama investasi untuk tiga sektor ini, menurut Menlu, sebesar US$ 9,7  miliar atau setara Rp 136 triliun.

Retno pun merincinya. Antara lain, kerjasama yang ditandatangani oleh PT Pertamina dan Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi untuk pengembangan kilang Balikpapan dan tangki penyimpanan gas cair. Kemudian, kerjasama antara PT Chandra Asri dan Mubadala untuk proyek petrokimia. Terakhir, kerjasama PT Maspion Indonesia dengan DP World Asia, untuk pengembangan terminal peti kemas dan kawasan industri di Jawa Timur.

Menlu Retno menuturkan, isu ekonomi menjadi isu yang paling sering dibicarakan antara Jokowi dengan Mohamed. Ia meyakini, hubungan kerjasama Indonesia-Uni Emirat Arab akan berlangsung semakin baik dengan berbagai kerjasama yang ditandatangani kedua tokoh tersebut hari ini.

Data perdagangan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab sepanjang Januari hingga Mei 2019, tercatat US$ 1,47 miliar, dengan Indonesia mengalami defisit US$ 287 juta.

Editor: Fadli Gaper

  • Uni Emirat Arab
  • Retno Marsudi
  • rekor pertemuan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!