BERITA

Jelang Asian Games, BRG Tingkatkan Pengawasan Karhutla di 3 Titik Ini

"Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) jelang pelaksanaan Asian Games 2018."

Ria Apriyani

Jelang Asian Games, BRG Tingkatkan Pengawasan Karhutla di 3 Titik Ini
Ilustrasi: Petugas sedang memadamkan api kebakaran hutan dan lahan. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) jelang pelaksanaan Asian Games ke-18 pada Agustus mendatang. Menurut dia, ada tiga titik di Sumatra Selatan yang diawasi secara ketat. Antara lain Kecamatan Pangkalan Lapam, Muara Padang, dan Pedamaran.

"Menurut BMKG angin cenderung dari tenggara. Kalau begitu yang harus kami amankan daerah ini. Tiga titik yang kami pasang alat pemantauan," terang Nazir usai menemui Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (12/7/2018).

"Alhamdulilah sampai hari ini kelembabannya masih 100 persen, ini 90, ini 100," tambahnya lagi.

Dengan mempertimbangkan arah angin, BRG sudah memasang alat pemantau kelembapan gambut di titik-titik tersebut. Hingga Kamis (12/7/2018) ini, status kelembapan di ketiganya masih aman. BRG mewaspadai jika nantinya ada daerah yang tingkat kelembapannya jatuh ke bawah 65 persen.

Selain Sumsel, Satgas Karhutla juga mengantisipasi sejumlah daerah di Riau. Kata Nazir, tingkat kelembapan gambut di sana justru sudah di bawah 60 persen. Meskipun posisinya di atas Sumatra Selatan, namun Satgas tetap mencegah Karhutla terjadi.

"Saya mau ke Riau bulan depan, harus waspada nih, karena sudah kering. Tapi kalau sudah kering, berarti harus banyak patroli."

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • kebakaran hutan dan lahan
  • waspada karhutla
  • Karhutla
  • Asian Games 2018
  • Badan Restorasi Gambut (BRG)

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!