BERITA

Ekonom: Stimulus Pemulihan Ekonomi Masih Terlalu Kecil

""Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain, stimulus sebesar Rp600-an triliun itu masih terlalu kecil.""

Ekonom: Stimulus Pemulihan Ekonomi Masih Terlalu Kecil
Ilustrasi. (Foto: Wikimedia Commons)

KBR, Jakarta - Pemerintah telah menambah anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Rp641,7 triliun menjadi Rp677,2 triliun.

Namun, menurut pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah, penambahan anggaran itu masih belum cukup.

"Kalau hitungan kami itu kecil, masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan perekonomian kita. Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain, stimulus sebesar Rp600-an triliun itu masih terlalu kecil. Bandingkan dengan Jepang, Amerika, bahkan dengan Malaysia, kita termasuk kecil," kata Piter saat dihubungi KBR, Rabu sore (3/6/2020).

Menurut Piter, jika merujuk pada usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, anggaran PEN harusnya ditingkatkan hingga sekitar Rp1.600 triliun.

Namun, Piter juga menganggap rendahnya anggaran pemulihan ekonomi itu sebagai hal wajar. Sebab, krisis akibat pandemi Covid-19 ini membuat lembaga keuangan menimbang berkali-kali untuk mengeluarkan kebijakan stimulus, seperti membiayai penerbitan surat utang, maupun pembiayaan dari bank sentral.

"Sementara kita sudah sangat jelas mendengar bank sentral keberatan untuk melakukan pelonggaran likuiditas yang lebih jauh yang lebih dalam," tambahnya. 

Editor: Agus Luqman

  • COVID-19
  • krisis ekonomi
  • pemulihan ekonomi nasional

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!