BERITA

Perbaiki Layanan Air Bersih, Indonesia Gandeng Amerika dan Swiss

Perbaiki Layanan Air Bersih, Indonesia Gandeng Amerika dan Swiss

KBR, Jakarta- Indonesia, Amerika Serikat (AS) dan Swiss mengadakan perjanjian kerja sama baru untuk menyediakan air bersih di kawasan perkotaan.

Perjanjian diteken oleh Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Duta Besar AS Joseph R. Donovan Jr., Duta Besar Swiss Kurt Kunz, serta perwakilan dari tujuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Swiss bangga dapat bermitra dengan pemerintah Indonesia dan USAID (lembaga bantuan internasional AS) untuk meningkatkan pelayanan air minum di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ucap Dubes Swiss Kurt Kunz dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Kamis (27/6/2019).

“Dana tambahan (dari Swiss) ini akan memperkuat kapasitas kelembagaan dan kinerja PDAM dan pada akhirnya dapat meningkatkan akses air minum bagi masyarakat Indonesia,” tambah Kunz.


Target: 60 Ribu Warga Kota di Jabar dan Jateng

Kerja sama multilateral ini menargetkan penyediaan air bersih bagi 60 ribu warga perkotaan di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menilai kemitraan Indonesia dengan AS dan Swiss bisa memperbaiki kinerja PDAM, baik dalam hal pengelolaan sistem rekening pelanggan maupun efisiensi energi.

“Efisiensi energi sangat penting bagi PDAM, karena inefisiensi berdampak buruk terhadap kemampuan mereka (PDAM) untuk memperluas pelayanan dan meningkatkan akses,” kata Bambang.

“Saya menantikan hasil dari model percontohan ini untuk mendukung tujuan kami dalam menyediakan 10 juta sambungan rumah selama lima tahun ke depan,” katanya lagi.

Menurut Bappenas, saat ini ada sekitar 39 juta penduduk Indonesia di daerah perkotaan yang kekurangan akses air bersih, baik untuk kebutuhan minum, memasak, maupun untuk kebersihan dasar.


Editor: Rony Sitanggang

  • krisis air bersih
  • air bersih
  • air minum
  • jawa barat
  • Jawa Tengah
  • kekeringan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!